Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Nenek Influencer dan Model, Tetap Modis di Usia 76 Tahun

Judith mendeskripsikan diri sebagai "grandfluencer" atau influencer senior di media sosial.

Kini, akun Instagram Judith sudah memiliki lebih dari 50.000 pengikut.

Judith memiliki blog yang dinamakan "style crone", dan dia mengaku ingin merayakan pencapaian para perempuan tua, alih-alih meminggirkannya.

Dalam blog-nya, Judith mengatakan, "istilah "crone (perempuan tua)" dulunya diartikan sebagai deskripsi perempuan yang lebih tua yang akan dirayakan lewat budaya tradisional."

Namun, hari ini istilah tersebut seolah mendeskripsikan perempuan tua yang jelek.

Ia ingin mengubah dan meningkatkan kepedulian terhadap arti sebenarnya dari kata itu, demi membantu para perempuan melalui masa tuanya.

"Diskriminasi usia akan membagi generasi, ini buruk untuk generasi muda dan yang lebih tua."

"Sebagai perempuan dewasa, kurasa tidak ada yang lebih penting daripada pergi ke luar dan menunjukkan eksistensinya pada orang-orang dari segala usia," kata dia.

Judith memulai karir modeling ketika sudah menginjak usia 72 tahun.

Bergabung dengan agensi model, saat itu dia ikut dalam kampanye iklan perhiasan dan berjalan di atas catwalk "milik" seorang desainer asal Denver.

Judith lalu ikut dalam pertunjukan dari desainer itu, selama perhelatan New York Fashion Week di awal tahun ini.

"Ini untuk menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat," ujar Judith.

Ia punya seorang tante lajang yang bekerja di kota dan sering memandangnya sebagai contoh seseorang yang bergaya hidup glamor.

Di samping itu, Judith juga punya beberapa tante lain yang bekerja di kota dan tampil sangat modis.

Judith mengaku senang memperhatikan detail busana sejak usia muda meski tidak fokus pada gaya.

Menginjak usia 18 tahun Judith meninggalkan rumahnya dan mengikuti latihan suster di Minneapolis.

Di sanalah ia mulai membangun selera uniknya dalam berbusana serta ketertarikannya terhadap busana-busana bergaya vintage, terutama topi.

Judith beruntung karena rumah sakit tempat ia bekerja memperbolehkannya untuk mengekspresikan diri lewat fesyen.

Para pasien -yang banyak diisi pasien trauma dan pasien jiwa- juga mengapresiasi caranya berbusana.

Judith menikah di usia 23 tahun, dan memiliki dua anak. Dia lalu bercerai sebelum kemudian menikah lagi dengan pria bernama Nelson pada 1977, dan memiliki tiga anak.

Seperti Judith, Nelson juga sangat modis.

Meninggalnya sang suami


Judith pernah hancur ketika suaminya didiagnosa kanker pada 2005 dan meninggal pada 2011 di usia ke-62.

Sembilan bulan kemudian, dia meluncurkan blog mode yang membuatnya bisa terus bertahan meski ditinggal suami.

Bahkan ia sudah mulai menulis sejak Nelson melalui serangkaian kemoterapi.

Banyak hal yang terjadi setelah suaminya meninggal, dan hari-harinya setelah itu sangatlah berat.

Namun kini, Judith banyak menyuarakan harapan dan nilai-nilai positif di usianya yang sudah menginjak 70 tahunan.

Ia juga berusaha menginspirasi banyak perempuan lainnya bahwa usia hanyalah sebatas angka.

Saat ini, ia bahkan sedang menjalankan proyek baru bersama para perempuan yang telah menjanda dan berbagi pengalaman kesehatan mental yang dialaminya.

"Kuharap ini bisa membantu menginspirasi mereka," kata dia.

Dengan terus menulis di blog, dan mengisi akun Instagram-nya, Judith merasa mempunyai cara untuk menjaga kenangan-kenangan indahnya bersama suaminya semasa hidup.

Ia pun senang dengan respons positif yang didapatkannya.

"Ini benar-benar cara untuk hidup kembali dari masa-masa keterpurukan. Aku yakin Nelson juga pasti mendukung," ujar dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/22/131715920/kisah-nenek-influencer-dan-model-tetap-modis-di-usia-76-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke