Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Bayi Rebecca, Terima Transplantasi Jantung Tepat di Ultah ke 1

Meskipun tidak jelas apakah bayi yang ulang tahunnya dirayakan itu akan benar-benar mengingat hari tersebut, namun perayaan itu seperti catatan sejarah atas sebuah keajaiban.

Apalagi dengan yang dialami seorang ibu di Atlanta, Amerika Serikat bernama Christy Brown.

Sejak bayi perempuannya yang diberi nama Rebecca menginjak usia empat bulan, Christy sudah merasa ada yang salah dengan buah hatinya.

Kala itu, berat badan Rebecca tak kunjung bertambah.

Usaha untuk berkonsultasi dengan dokter anak tak juga membuahkan hasil. Hingga akhirnya, Christy membawa Rebeca ke dokter ahli gastrointestinal (usus dan pencernaan) di Children's Healthcare of Atlanta (CHOA).

Dia tetap mendatangi dokter itu, meski dibutuhkan waktu dua jam untuk menuju ke rumah sakit tersebut. 

Namun, tak pernah sedikit pun terbersit di benak Christy bahwa setelah kunjungan itu, CHOA akan menjadi rumah bagi Rebecca selama beberapa bulan selanjutnya. 

"Awalnya dokter itu bertanya 'apakah Rebecca selalu bernapas seperti ini?" ungkap Christy seperti dikutip dari laman Good Morning America.

Ketika Christy menjabab "iya", Rebecca pun segera dirujuk ke dokter ahli jantung. Hasilnya, di penghujung hari, Rebecca harus menjalani perawatan di ICU. 

"Diketahui, bagian kiri dari jantung anak saya membengkak hingga dua kali lipat ukuran normal, kondisi itulah yang menekan tulang rusuknya," kata Christy.

Ternyata, bayi itu dilahirkan dengan anomali arteri koroner kiri, sindrom pulmonary artery (ALCAPA), suatu kelainan jantung bawaan yang jarang terjadi.

Rebecca lalu sempat menjalani operasi jantung, namun tak memperbaiki masalah.

Akhirnya dia diberi "Berlin Heart" -pompa jantung buatan, yang bisa dipakai sementara, hingga dia mendapatkan transplantasi jantung.

"Secara mental semua proses ini amat melelahkan," ungkap Christy.

Pada saat itu, ketika sepanjang hari dia menemani Rebecca di RS, suami Christy menunggu di rumah, menjaga anak mereka yang berusia 13 tahun.

Pada suatu ketika, di saat masalah jantung belum rampung, Rebecca sempat mengalami masalah pendarahan otak, yang nyaris membunuhnya.

Setelah masalah itu berlalu, keluarga Rebecca lantas memusatkan perhatian untuk mendapatkan transplantasi jantung.

"Sejumlah kerabat yang datang menjenguk ada yang mengaku bermimpi, Rebecca akan mendapatkan jantung di hari ulang tahunnya," kata Christy.

"Saya pun sempat berpikir bahwa anak saya akan merayakan ulang tahun pertamanya di rumah sakit," sambung dia. 

Namun, kabar baik kemudian muncul. Hanya beberapa minggu sebelum ulang tahun Rebecca pada 11 Agustus, dokter menyebut ada jantung yang bisa segera didonorkan.

"Tentu saja kita tidak ingin hal buruk terjadi pada anak orang lain demi hidupnya anak kita," kata dia.

"Tapi kami sangat bersyukur, keluarga lain itu ternyata memilih untuk menjalani hidup anak mereka melalui Rebecca," ucap Christy.

Ternyata, Rebecca tidak hanya mendapatkan jantung tepat waktu untuk ulang tahunnya, ia juga bisa pulang ke rumah, tempat yang ditinggalkannya selama berbulan-bulan.

Bahkan, tiga minggu setelah transplantasi, Rebecca sudah mampu duduk dan tersenyum.

"Anak ini mendapatkan hasil yang sangat baik, dan kami semua sangat senang dengan kemajuan itu," kata Dr. Chad Mao, Direktur program transplantasi jantung di CHOA.

"Tidak pernah ada cukup waktu bagi saya untuk melunasi ucapan terima kasih kepada seluruh dokter dan staf di rumah sakit atas apa yang telah mereka lakukan untuk Rebecca."

"Mereka telah menyelamatkan hidup anak saya," ungkap Christy.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/26/204038820/kisah-bayi-rebecca-terima-transplantasi-jantung-tepat-di-ultah-ke-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke