Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekstrak Baobab Jadi Andalan Mineral Botanica Membuat Skincare

Situasi semacam itulah yang dialami oleh pasangan suami istri Anita Loeki dan Widy Susindra, yang lebih dari tujuh tahun menetap dan bekerja di Negeri Paman Sam.

Anita dan Widy adalah pendiri produk kecantikan lokal Mineral Botanica.

Kembali dan menetap di Indonesia, diakui Anita, bukan lah cita-cita mereka. Keduanya berkeinginan untuk tinggal di AS dalam waktu lama.

Namun ayahanda Anita, Ponedi Loeki sudah berulang kali memohon pada mereka untuk meneruskan bisnis keluarga yang bergerak di bidang kosmetik.

Selain harus menanggalkan mimpi mereka di Amerika, bagi Anita dan Widy mengurus bisnis keluarga di bidang kosmetik bukan perkara mudah.

Meski Anita lulusan Internasional Business di LLM dan Widy lulusan Finance Marketing di Oregon University, mereka mengaku tak sedikit pun memahami seluk-beluk perihal kosmetik dan turunannya.

Hal itu lah yang membuat keduanya berbagi peran, Widy bertugas mengurus pabrik, yang berarti belajar memahami bahan-bahan dan material. Sementara Anita bertanggung jawab untuk urusan pemasaran.

Lima tahun, sejak 2010, mengurus usaha keluarga, Anita dan Widy sepakat menelurkan label sendiri yang kemudian dikenal sebagai Mineral Botanica.

Selama ini, pabrik kosmetik keluarga mereka memproduksi merek lain.

"Kami melihat potensi besar, karena saat itu produk lokal belum banyak, dan kami coba mengisi kekosongan tersebut," kata Anita kepada Kompas.com.

Memilih konsep natural

Bagi Anita dan Widy, membuat brand tak bisa sekadar aji mumpung. Perlu riset mendalam, terutama soal bahan dan minat dari konsumen.

Setelah mafhum dengan seluk-beluk itu, akhirnya mereka memutuskan konsep natural dalam label kecantikan yang memiliki koleksi kosmetik dan skincare ini.

Prinsip natural ini direpresentasikan lewat pemilihan material yang sesuai, seperti ekstrak tumbuh-tumbuhan.

"Waktu kita bikin, tujuan kami sama, bikin kosmetik yang memiliki faedah untuk kulit, bukan sekadar mempercantik."

"Oleh karena itu, yang faedah untuk kulit adalah mineral dan ekstrak tumbuh-tumbuhan di mana ekstrak itu mengandung vitamin-vitamin," ujar Widy.

Salah satu yang menjadi andalan adalah ekstrak Baobab, pohon asal Afrika yang bisa hidup ratusan tahun.

Pemilihan Baobab pun tak lepas dari kandungan yang dimiliki, salah satunya melembabkan.

"Semua produk kami pakai Baobab, salah satunya untuk moisturizing. Tapi khusus untuk kosmetik, presentasenya penggunaannya tidak sebesar untuk skincare," kata Widy.

Mineral Botanica mulai booming di pasar lewat produk lip cream. Anita mengklaim jika produk tersebut adalah pertama kali di Indonesia, khususnya untuk produk lokal.

Anita bercerita, setelah pulang dari AS, ia melihat lip cream tengah booming di pasaran. Ia menyebut ini adalah inovasi baru, karena lipstik dalam bentuk cair.

Mereka memutuskan untuk meriset dan mencoba hingga akhirnya berhasil.

"Saat itu, produk Kylie lagi hits, dan jadi booming lagi. Nah, kami kebantu," kata Anita.

Keunggulan lip cream mineral Botanica yang ditawarkan saat itu adalah matte, namun tetap terasa lembab di bibir. Plus, dibanding lipstik, lip cream lebih ringan.

Sementara untuk skincare, menurut Widy, yang menjadi unggulan adalah produk untuk kulit berjerawat.

Namun diakui, perkembangan skincare tidak secepat kosmetik, karena pengguna harus mencoba dan butuh waktu untuk mendapatkan hasilnya.

Sesuai dengan target pasar, yakni kalangan menengah, mereka mengawali promosi dan penjualan di berbagai daerah.

"Orang harus menggunakan dan mencoba, dan repeat. Kalau kosmetik kan bisa terlihat," ujar Anita.

Keunggulan dari produk acne Mineral Botanica, katanya, pH tidak tinggi, sehingga jika diaplikasikan pada kulit tidak menyebabkan kering. Cara kerjanya bersifat gradual, namun hasilnya diklaim "ampuh".

"Kami juga ada ekstrak Baobab untuk moisturizing di dalam produk acne," katanya.

Produk skincare lain yang juga banyak diminati dari Mineral Botanica adalah face mist. Hal ini tak lepas dari tren serba cepat di masyarakat.

Face mist disebut dapat membantu kembali menyegarkan wajah, ketika harus bepergian dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, ke depan, face mist yang diproduksi Mineral Botanica bakal dikembangkan, terutama dalam hal teknologi.

"Banyak berkreasi baru, kayak whitening effect, sunscreen. Intinya ada kandungan khusus (dalam face mist)," ujar Widy.

Inovasi ini juga diikuti untuk produk kosmetik yang lebih mengikuti tren serba cepat. Produk-produk yang disajikan akan lebih multifungsi.


 Promosi brand di daerah

Memasuki usia ke-5, Mineral Botanica justru baru masuk pasar Jakarta. Keputusan ini diakui sebagai strategi pemasaran.

Sejak berdiri, label lokal tersebut asyik main di daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, dan beberapa daerah lain.

Mereka mengakui, ini untuk lebih membuat Mineral Botanica dikenal pasar, terutama target konsumen kelas menengah.

Meski demikian, promosi juga dilakukan lewat sosial media. Sehingga, nama Mineral Botanica tak hanya dikenal di daerah tertentu.

Untuk produk-produk Mineral Botanica dibancerol dengan harga mulai dari Rp 40.000 - Rp 189.000.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/09/181500320/ekstrak-baobab-jadi-andalan-mineral-botanica-membuat-skincare

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke