Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Keamanan Panci Alumunium dan Antilengket

KOMPAS.com – Kesadaran akan kesehatan, terutama pencegahan penyakit, membuat banyak orang makin berhati-hati terhadap paparan bahan kimia dari sekitar. Termasuk dari alat-alat masak modern.

Alat masak antilengket, alumunium, bahkan tembaga, belakangan ini jadi perhatian karena ada kecenderungan meninggalkan jejak zat-zat kimia dan metal dalam makanan.

Sebenarnya, seberapa berbahayakah alat masak di dapur kita? Ulasan terhadap aspek keamanan beberapa piranti masak dilakukan oleh tim dari Healthline berdasarkan analisa, data penelitian, dan juga ulasan konsumen.

Ada beragam alat masak, namun jangan hanya memilih berdasarkan desain atau warnanya yang menarik saja. Saat ingin membeli alat masak, pikirkan bagaimana alat itu dibersihkan.

Alat-alat masak harus sering dibersihkan untuk mencegah bakteri berakumulasi. Alat masak yang paling “aman” pun tetap dapat menyebarkan kuman penyakit jika tidak dibersihkan dengan baik.

Produk Alumunium
Alumunium merupakan metal yang ringan dan bisa menghantarkan panas dengan cepat. Kelebihan lainnya adalah harganya murah dan gampang dibersihkan.

Ketika kita memasak memakai alat masak ini, alumunium dapat menumpuk, meski kita tak merasakannya di makanan. Rata-rata orang mengonsumsi 7-9 miligram alumunium setiap hari.

Kekhawatiran banyak orang adalah alumunium bisa memicu penyakit Alzheimer. Meski pun hal itu ternyata belum bisa dipastikan secara ilmiah.

Untuk alternatif lebih aman, direkomendasikan alat masak alumunium anodized, yaitu yang alumunium yang mendapat perlakuan tertentu sehingga sifat metalnya berubah.

Alat Masak Stainless Steel
Stainless steel merupakan logam yang mengandung besi, khrom, dan nikel. Disebut “stainless” karena metal ini tahan terhadap korosi dan karat, sehingga sangat cocok sebagai ala masak. Peralatan masak berbahan stainless steel sudah dipakai sejak lama dan sejauh ini aman.

Alat Masak Keramik
Walau dinamakan keramik, tetapi alat masak ini tidak sepenuhnya terbuat dari keramik. Misalnya saja kuali dan panci keramik terbuat dari logam dan dilapisi material antilengket (biasanya silicon) yang punya dasar keramik.

Alat masak ini diklaim lebih “hijau” dan ramah lingkungan, walau belum terbukti karena masih diproduksi masal.

Alat masak keramik secara umum aman. Selain itu, dibandingkan dengan Teflon antilengket tradisional, alat masak keramik lebih aman pada suhu tinggi.

Meski begitu, walau dibuat sepenuhnya dari keramik bukan berarti peralatan dapur ini aman. Ada banyak jenis pelapis yang dipakai untuk mengunci keramiknya bisa meluluhkan material logam.

Alat Masak Besi Tuang (Cast Iron)
Karena daya tahannya, alat masak dari besi tuang menjadi favorit. Hanya saja, karena alat masak ini mengandung besi, maka besinya bisa terkikis dan tercampur makanan. Besi tuang bahkan direkomendasikan sebagai intervensi bagi orang yang anemia.

Jika Anda memiliki anemia, mengonsumsi makanan yang dimasak di peralatan besi tuang dapat meningkatkan kadar besi dalam darah. Sebaliknya, jika menderita hemochromatosis (gangguan penyerapan zat besi), hindari alat masak ini.

Alat Masak Antilengket
Alat masak antilengket identik dengan pelapis yang disebut Teflon. Di awal kemunculannya, produk Teflon memakai formula tertentu sehingga meningkatkan risiko penyakit tiroid, gejala sementara mirip menghirup asap, hingga kerusakan paru.

Formula dan komponen Teflon kemudian diubah sejak tahun 2013, sehingga produknya lebih aman untuk digunakan.

Meski begitu, memasak dalam suhu sangat tinggi tetap bisa membuat lapisan antilengketnya pecah dan masuk ke makanan.

Tips:

- Jangan menyimpan makanan di panci atau wajan setelah dimasak, kecuali memakai kaca atau granit.
- Hindari memakai sudip yang terbuat dari metal atau material keras saat memasak karena bisa menggaruk pelapis panci atau kuali.
- Batasi durasi makanan kontak dengan panci-panci masak yang terbuat dari logam.
- Bersihkan dan cuci setiap alat masak dengan teliti setelah digunakan.
- Ganti peralatan memasak dari alumunium atau antilengket setiap 3 tahun atau saat pelapisnya sudah tidak utuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/09/061900720/menilik-keamanan-panci-alumunium-dan-antilengket

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke