Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Berlebihan? Waspadai Dampak Buruknya

KOMPAS.com - Makanan terkadang menjadi salah satu godaan yang sulit untuk ditahan, apalagi jika kamu disuguhi berbagai gorengan yang renyah dan beraroma menggiurkan.

Hasrat untuk melahap semua makanan lezat tersebut dapat berimbas menjadi perilaku makan berlebihan.

Banyak makan terkadang dianggap remeh karena sebagian besar orang hanya berpatok pada berat badan yang meningkat saja. Padahal, banyak kerugian atau bahaya dari makan berlebihan.

Apa saja bahaya yang ditimbulkan makan berlebihan?

Peningkatan berat badan dan lemak tubuh

Peningkatan berat badan dan lemak dalam tubuh akibat makan berlebihan bukanlah hal baru. Akan tetapi, penumpukan lemak dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Penumpukan lemak dapat terdistribusi ke berbagai organ tubuh dan menimbulkan kondisi medis tertentu.

Apabila lemak menumpuk di organ hati, maka akan terjadi gagal hati. Bila lemak menumpuk di pembuluh darah, maka akan menimbulkan serangan jantung.

Mengganggu kesehatan mental

Jangan salah, banyak makan juga bisa berdampak pada kesehatan mental! Peningkatan berat badan bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dan menurunkan rasa keberhargaan diri.

Persepsi yang buruk terhadap diri sendiri dapat menjadi akar dari munculnya masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan sebagainya.

Terkadang, makan berlebihan dapat menimbulkan hubungan yang tidak sehat antara kamu dan makanan. Kamu akan menjadi lebih condong untuk memuaskan diri dengan makan secara terus-menerus dan akan merasa hampa apabila tidak banyak makan.

Menaikkan gula darah

Kenaikan gula darah bisa diakibatkan oleh makan berlebihan. Meningkatnya kadar gula darah tidak boleh disepelekan karena berpotensi menimbulkan resistensi insulin yang dapat memicu penyakit diabetes.

Berisiko terkena kanker

Berat badan berlebih berpotensi menimbulkan obesitas yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker.

Meskipun belum diketahui secara pasti hubungan antara banyak makan dengan kanker, tetapi makan berlebihan diperkirakan mampu memicu kanker karena memancing produksi estrogen, insulin, atau asam lambung secara berlebih.

Mengganggu kinerja organ ginjal

Saat kamu banyak makan, organ ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring dan mengeluarkan protein atau racun berlebih yang dikonsumsi.

Saat ginjal tidak mampu mengolah protein berlebih, maka protein tersebut akan menumpuk di ginjal dan menimbulkan masalah di ginjal, seperti batu ginjal, dan sebagainya.

Berdampak pada metabolisme tubuh

Penelitian yang dilakukan terhadap pola makan berlebihan pada tikus ditemukanjuga disebut mampu mengganggu pola metabolisme normal yang dimiliki.

Saat kamu makan secara berlebih, nutrisi dari makanan yang dimakan secara berlebih menyerang sel yang mengandung RNA-dependent protein kinase (PKR).

PKR yang berperan dalam melawan bakteri dan virus merespons penyerangan tersebut dengan berbalik menghentikan metabolisme tubuh. Gangguan metabolisme tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Selain itu, gangguan metabolisme dan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh akibat makan berlebihan bisa membuat seseorang menjadi cepat lelah dan merasa kesulitan untuk beraktivitas.

Kamu juga akan merasa berkeringat, pusing, dan panas, saat metabolisme meningkat untuk membakar kalori tambahan yang dikonsumsi karena banyak makan,

Mengurangi kualitas tidur

Ritme tidur yang terganggu bisa mengurangi kualitas tidur dengan membuat Anda sulit tertidur di malam hari. Hormon pemicu rasa lapar dan kantuk akan menjadi tidak teratur sepanjang harinya.

Menurunkan kemampuan otak

Tahukah kamu bahwa banyak makan bisa menurunkan kemampuan otak? Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kalori dalam jumlah banyak bisa meningkatkan risiko kehilangan ingatan, mengalami gangguan kognitif ringan, dan memiliki kinerja kognitif yang lambat di masa yang akan datang.

Memicu sensasi panas di dada

Sensasi panas di dada tidak hanya dialami oleh penderita maag, tetapi juga bisa dirasakan ketika kamu kebanyakan makan. Makan berlebihan meningkatkan produksi asam lambung yang memicu sensasi panas di dada.

Menimbulkan masalah di sistem pencernaan

Banyak makan bukannya membuat kita menjadi lebih berenergi, tetapi justru memicu berbagai masalah pencernaan, seperti kembung, dan sebagainya.

Makan berlebihan membuat pencernaan bekerja lebih lambat dan membuat makanan lebih mungkin dijadikan lemak dalam tubuh. Selain itu, organ-organ harus bekerja lebih keras dalam mencerna makanan.

Perut juga bisa membesar dan mendorong organ-organ lainnya dan menimbulkan ketidaknyaman pada tubuh, seperti perasaan lunglai, capek, lesu, dan sebagainya.

Memicu nyeri persendian

Nyeri persendian bukan hanya karena faktor usia atau cedera, tetapi juga bisa disebabkan oleh makan berlebihan yang memicu obesitas.

Kamu bisa merasakan sakit pada tulang dan persendian karena tambahan tekanan di tulang, khususnya punggung dan pinggul, karena berat badan yang berlebih.

Mengurangi tabungan

Dampak makan berlebihan tidak cukup secara fisik dan mental, tetapi juga dalam hal finansial. Banyak makan dapat menguras dompet dan menghabiskan tabungan yang semestinya bisa digunakan untuk hal-hal penting lainnya.

Bagaimana mengatasi makan berlebihan?

Untungnya, makan berlebihan masih bisa diatasi dan bukan sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Terdapat beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengurangi perilaku banyak makan yang dilakukan, seperti:

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/10/152235920/makan-berlebihan-waspadai-dampak-buruknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke