Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makna "Lady Warrior" Rinaldy Yunardi, Peraih Penghargaan Internasional

Desainer aksesori kenamaan Tanah Air itu terlihat begitu emosional saat menceritakan kembali momentum di mana ia menerima penghargaan dari World of Wearable (WoW) Arts 2019 di Wellington, Selandia Baru.

Ajang WoW merupakan kompetisi seni wearable yang diselenggarakan setiap tahun. Memasuki tahun ke-31 ini, WoW diikuti oleh 22 negara dengan jumlah peserta 115 desainer.

Tahun ini, Yungyung -demikian Rinaldy kerap disapa- dianugerahi penghargaan untuk kategori Avant Garde Section, International Awards: Asia, dan Supreme WoW Award.

Meski begitu, penghargaan tahun ini memberikan kesan emosional yang mendalam baginya.

Bahkan ketika menerima penghargaan ketiga, Rinaldy mengaku tak kuasa menahan tangis.

"Saya kan enggak sekolah fesyen. Ini pengalaman yang sungguh indah dan menggariskan bahwa saya bisa."

Begitu kata dia dalam konferensi pers di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Karya yang dibawanya ke WoW 2019 bertema "Lady Warrior", yang dibuatnya dari material kertas daur ulang.

Secara implisit, Rinaldy juga ingin turut menyebar pesan melestarikan lingkungan.

Kertas-kertas bekas dipilin menjadi tali agar lebih kuat, kemudian dianyam. Teknik anyam dipilih karena dianggap merupakan salah satu teknik yang sangat mencirikan Indonesia.

Selain itu, Lady Warrior terinspirasi dari sosok sang ibu dan dipersembahkan bagi semua perempuan di dunia.

Menurut dia, kebanyakan perempuan di dunia kerap mendapat tuntutan untuk menjadi sosok yang kuat, yang dapat menyelesaikan persoalan dan polemik sehari-hari, dengan mengandalkan kelembutan, ketenangan, dan intelektualitasnya.

"Selain story tentang perempuan, craftmanship Indonesia ditunjukkan di sana, yaitu menganyam. Menganyam biasanya pakai rotan, saya pakai kertas daur ulang," kata desainer kelahiran 13 Desember 1970 itu.

Rinaldy mengaku tak tahu pasti berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk menciptakan Lady Warrior.

Namun, ia menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan karyanya, dan mengirimkannya enam bulan sebelum acara dilangsungkan September lalu.

Saat ditanyakan apakah dia akan berpartisipasi kembali pada WoW tahun depan, desainer yang mengawali karirnya pada 1996 itu mengatakan ingin memberi kesempatan bagi desainer-desainer lainnya untuk mendapatkan pengalaman serupa.

"Memang banyak peserta yang bilang 'kami tunggu tahun depan'. Tapi saya bilang jangan saya lagi. Saya sudah rencana tahun depan ajak teman desainer yang mau ke WoW. Saya bimbing bagaimana saya mengikutinya," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/29/191418920/makna-lady-warrior-rinaldy-yunardi-peraih-penghargaan-internasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke