Edukasi Manajemen Kebersihan Menstruasi untuk Remaja Putri

KOMPAS.com - Edukasi seputar menstruasi, termasuk kebersihan diri remaja putri, belum merata. Di Indonesia, satu dari lima remaja putri tidak mendapat informasi sebelum masa menstruasi pertamanya.

Karena dianggap sebagai topik yang tabu untuk dibicarakan, banyak remaja tidak mempersiapkan diri menghadapi menstruasi pertamanya.

Dari sisi kebersihan, dari data Profil Sanitasi Sekolah tahun 2017 terungkap bahwa satu dari tiga sekolah tidak memiliki akses air dan satu dari dua sekolah tidak mempunyai toilet terpisah untuk murid laki-laki dan perempuan.

Akibatnya, manajamen kebersihan menstruasi di kalangan remaja putri sangat minim. Padahal, kebersihan diri yang rendah saat haid dapat meningkatkan risiko gatal, infeksi, dan keputihan.

Selain sanitasi, idealnya sekolah-sekolah juga menyediakan pembalut dan konseling tentang menstruasi bagi para siswinya.

Untuk mengurangi kondisi di atas, merek pembalut Softex berkomitmen membantu UNICEF dalam program Menstrual Hygiene Management.

“Tujuan dari program ini agar remaja putri mendapatkan informasi dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih,” kata Head of Feminine Care PT Softex Indonesia, Ekayani Go.

Dalam kerjasama tersebut, Softex akan memberikan dana Rp 1.5 miliar pertahun dari penjualan produk Softex Daun Sirih dan Softex Comfort Slim.

Dijelaskan oleh Ekayani, dana tersebut akan digunakan untuk mendukung program Water, Sanitation and Hygiene (WASH) termasuk Menstrual Hygiene Management di Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.