Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapa Orang yang Lebih Mungkin Terkena Diabetes di Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila dulu diabetes atau disebut "sakit gula"hanya ditemukan pada segelintir orang, kini penyakit tersebut menjadi salah satu yang banyak diderita masyarakat urban.

Data dari riset berjudul Diabetes In Asia: Empowering Communities To Lead Healthier Live, menunjukkan sekitar 6,7% atau setara dengan 10,3 juta masyarakat Indonesia menderita diabetes dengan rentang usia 20 - 79 tahun.

Dari penelitian yang sama juga didapati bahwa 24,4% penduduk Indonesia mengalami kelebihan berat badan, 5,7% tergolong obesitas, dan 22,8% berisiko terkena diabetes karena kurangnya aktivitas fisik.

Sayangnya, sebagian besar dari kita masih beranggapan bahwa diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan saja. Padahal, penyakit ini juga bisa terjadi karena pengaruh dari gaya hidup yang tidak sehat.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Dante S. Harbuwono Sp.PD-KEMD, PhD, Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Kamis (14/11/2019).

“Hasil survei FKUI RSCM-Divisi metabolik endokrin menemukan 1 dari 8 orang di Jakarta terkena diabetes, dan 2 dari 3 orang yang terkena diabetes tidak mengetahui kalau dirinya terkena diabetes,” ujarnya.

Dalam acara Press Conference: Komitmen Sun Life meningkatkan Kesadaran Diabetes di Indonesia, Dante juga memaparkan empat kategori orang Indonesia yang berpotensi tinggi terkena diabetes. Apa saja?

Etnik tertentu

Dokter Dante mengatakan bahwa menurut penelitian, etnik Manado dan Ternate adalah yang paling banyak terkena penyakit diabetes di Indonesia.

"Secara genetik, orang Manado dan Ternate paling tinggi risikonya diabetesnya. Ini bukan soal gaya hidupnya ya, memang dari gennya orang Manado ini punya risiko yang besar untuk terkena penyakit diabetes,” jelasnya.

Berat badan berlebih

Orang yang memiliki berat badan berlebih cenderung lebih besar risikonya untuk terkena diabetes. Untuk mengetahui berat badan sudah berlebih atau tidak, dapat mengecek ukuran lingkar perut.

Normalnya, perempuan di Asia memiliki lingkar perut tidak lebih dari 80 cm sedangkan lelaki tidak lebih dari 90 cm. Tetapi, untuk masyarakat Indonesia normalnya ukuran lingkar perut antara lelaki dan perempuan sama yaitu tidak lebih dari 80 cm.

Aktivitas fisik kurang

Aktivitas fisik yang kurang menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes. Apalagi orang yang tinggal di daerah perkotaan, biasanya mereka kurang melakukan aktivitas.

Maka dari itu, Dante menyarankan agar masyarakat selalu menyempatkan diri untuk berolahraga setiap harinya agar terhindar dari diabetes.

Diet tidak seimbang

Diet tidak seimbang biasanya terjadi karena masyarakat kita cenderung terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Hal ini menyebabkan orang tersebut lebih mudah terkena diabetes.

Yang pertama adalah menjaga pola hidup yang seimbang. Masyarakat perlu menjalani pola hidup yang sehat.

Ke depannya masyarakat perlu menjadi smart eater, yaitu orang yang pintar dalam memilih makanan untuk dikonsumsi; dan sweat generation, yaitu orang yang rutin berolahraga dan mengeluarkan keringat.

“Sebelum makan berpikir terlebih dahulu kalori makanannya berapa dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh,” ungkap Dante.

Selain itu, Dante juga menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala setidaknya satu tahun sekali.

“Jika sejak awal sudah tahu keluarganya ada yang terkena diabetes, sebaiknya rutin untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Karena jika ibunya terkena diabetes maka sang anak berisiko terkena diabetes 20% dan jika bapaknya yang terkena diabetes maka anaknya 30% berisiko terkena diabetes. Ini berlaku bagi anak perempuan dan laki–laki,” jelasnya. (Renna Yavin)

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/15/073649420/siapa-orang-yang-lebih-mungkin-terkena-diabetes-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke