Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Makanan Bisa Pengaruhi Mood Kita?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasa bahagia dan bersemangat setelah mengonsumsi makanan tertentu? Atau sebaliknya, merasa lelah karena makanan?

Rupanya, selain berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, makanan juga dapat memengaruhi mood atau suasana hati.

Menurut nutrisionis Ayunova, S.Gz, kesehatan dan kondisi tubuh sangat berpengaruh terhadap mood. Orang yang sehat cenderung memiliki suasana hati yang baik, begitu pula sebaliknya. Nah, pengaruh makanan untuk kesehatan ini sangat besar.

“Makanan dan minuman dapat memengaruhi kebugaran tubuh hingga 70 persen, sedangkan 30 persen lainnya dipengaruhi faktor eksternal, yaitu olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, dan aktivitas fisik,” ujarnya dalam acara bincang “Healthy Food, Healthy Mood: Your Succes Depends On Your Mood” di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dalam hal ini, makanan dapat memengaruhi mood dalam dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Secara langsung, nutrisi makanan akan memengaruhi tubuh. Maka dari itu, penting mengatur pola makan yang sehat dan mengacu pada balance diet atau makan gizi seimbang.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan beragam, misalnya 2 – 3 porsi protein nabati, 3 – 5 porsi sayuran, 2 – 3 porsi buah, 3 – 8 porsi karbohidrat, dan minum minimal 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya. Selain itu, harus memperhatikan konsumsi minyak, gula, dan garam secukupnya.

“Untuk sehat dan bugar tubuh, kita butuh nutrisi makro dan mikro yang cukup. Bukan pantang atau menghilangkan salah satu jenis makanan,” jelas Ayu.

Sebaliknya, makanan yang tidak sehat juga akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan sehingga mendatangkan suasana hati yang tidak baik.

Sedangkan secara tidak langsung, makanan memengaruhi mood lewat persepsi diri sendiri terhadap makanan yang dikonsumsi.

Menurut psikolog, dr. Tara De Thouras, di dalam otak manusia terdapat Limbic System yang berfungsi mengatur emosi. Limbic System memiliki banyak bagian, tetapi ada tiga saraf utama yang bekerja untuk pengendalian emosi.

Yang pertama, Thalamus yang berfungsi untuk memproses informasi masuk dalam otak. Kedua, Amygdala yang berfungsi untuk mengaktifkan emosi, dan yang terakhir Hypothalamus yang berfungsi untuk mengelola memori.

"Saraf Amygdala ini merupakan kunci utama dari pembentukan emosi. Amygdala bekerja sama dengan Hypothalamus untuk menghasilkan sebuah emosi," ungkap Tara.

Saraf inilah yang bekerja ketika kita menilai makanan yang kita santap baik atau buruk untuk kondisi tubuh.

"Ketika kita mempersepsikan makanan sebagai sesuatu yang buruk, maka Amygdala (saraf pembentukan mood pada otak) akan aktif dan membuat diri menjadi tegang serta tidak nyaman sehingga memengaruhi emosi dan membuat pikiran kita menjadi kacau balau," jelas Tara.

Sementara, bila kita memiliki persepsi yang baik terhadap suatu makanan, maka makanan tersebut bisa membuat perasaan lebih nyaman. (Renna Yavin)

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/20/165829220/mengapa-makanan-bisa-pengaruhi-mood-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke