Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virgil Abloh Beberkan Tips Sukses Berkarier di Satu Dekade Mendatang

KOMPAS.com - Beberapa orang di dunia mode mungkin bekerja lebih keras dibandingkan seorang Virgil Abloh di sekitar tahun 2010.

Tetapi pria di balik kesuksesan label streetwear Off-White dan kepala kreatif koleksi pria Louis Vuitton itu menghabiskan waktu untuk berkarier hingga satu dekade bergerak cepat.

Tangan kanan kreatif Kanye West itu bahkan tak pernah mengikuti sekolah mode. Sebelumnya, ia justru dikenal sebagai DJ lalu berkolaborasi dengan banyak orang dan membuktikan bahwa mash-up adalah alat terbaik mode untuk terhubung dengan koneksi yang luas, dan orang-orang yang beragam.

Kemudian beberapa bulan lalu, Abloh mengumumkan dirinya ingin jeda sejenak. Ia masih bekerja untuk Louis Vuitton men, Off-White, dan sebuah gaun pernikahan viral yang dikenakan sahabatnya Hailey Bieber, namun kebanyakan waktunya dihabiskan di rumahnya di Chicago bersama keluarga.

Laman Vogue secara khusus mewawancarai Abloh untuk bercerita mengenai rencana istirahatnya dan mengapa ia tampak bekerja keras di awal.

Di sela obrolan tersebut, terselip lima pesan kesuksesan karier dari seorang Virgil Abloh yang bisa menginspirasi kita semua agar mampu meraih mimpi.

1. Jangan fokus pada rintangan

Menurutnya, ketika fokus pada rintangan, kita hanya akan fokus pada rintangan-rintangan itu.

Abloh bercerita bagaimana dirinya sejak awal mulai memerhatikan betapa banyak perubahan dalam dunia mode. Ada banyak sekali orang berbeda-beda pergi ke sebuah pagelaran mode.

Hal itu pulalah yang membentuk etos Off-White seperti hari ini, yakni perpaduan antara streetwear dan high fashion.

Peragaan busana pertama Abloh adalah peragaan busana wanita dan itu terjadi tepat sebelum streetwear menjadi kata kunci yang dikenal.

Alih-alih dibatasi oleh istilah streetwear, ia memutuskan itu akan menentukan apa yang dilakukannya dan ia pun mendefinisikan streetwear.

"Aku diberdayakan olehnya (streetwear) dan itu memberiku sesuatu untuk dikerjakan serta sudut pandang," katanya.

2. Lupakan hal negatif

Abloh tentu tetap melihat komentar-komentar negatif dan kritik yang ditujukan padanya. Namun baginya, hal itu mirip seperti anggapan anak-anak ada hantu di bawah tempat tidurmu.

Maksudnya, ketika kita percaya sesuatu itu ada, maka kondisi itu sebetulnya seperti mengendalikan keberadaan kita.

Meskipun pada kenyataannya, tidak ada apapun di bawah tempat tidur kita.

Dalam konteks karir, Abloh melihat aturan-aturan industri hanyalah sebuah isapan jempol dari imajinasi orang-orang.


3. Merangkul generasi berikutnya atau mereka yang mengikutimu

Bagi Abloh, tidak ada perasaan yang lebih baik daripada menciptakan sesuatu yang baru atau membawa kesenangan melalui mode.

"Apa yang lebih menarik daripada hal lainnya adalah melihat adalah bocah berusia 17 tahun di Kansas yang terlihat atau tumbuh sepertiku dan berpikir bahwa fesyen adalah industri yang bisa ia ikuti," ucapnya.

4. Eksekusi ide dengan serius

Baginya, Off-White seperti sebuah resume berjalan yang juga berbicara. Ia berkelakar bahwa Off-White merupakan resumenya yang dilengkapi dengan perencanaan bisnis.

Jika tidak, ia menduga dirinya hanya akan menjadi desainer yang berbicara tentang apa yang ingin dilakukannya.

Abloh merupakan pribadi yang akan segera melaksanakan ide yang dipikirkannya. Hal itu, menurutnya, berbanding terbalik dengan karakteristik orang-orang di generasinya.

Ia melihat orang-orang di generasinya merupakan generasi yang memiliki banyak ide, namun tidak selalu menerapkannya.

5. Tahu kapan harus mundur sementara

Untuk mencapai apa yang ingin dilakukannya, Abloh bekerja keras selama 10 tahun. Namun, bukan berarti dirinya bekerja seperti robot dan akhirnya memilih untuk istirahat, karena saat ini ia tertarik dengan desain signature-nya.

Menurutnya, penting untuk menyadari bahwa inspirasi-inspirasinya saat ini berbeda dengan dulu ketika ia bekerja untuk berada pada posisi saat ini.

Abloh merasa tidak tertarik memiliki nama saat ini hanya karena ia sedang mengerjakan banyak hal sekaligus seperti yang dilakukan sebelumnya.

Ia tertarik dengan proses menua dan pengambilan keputusan secara lebih lambat, tidak terburu-buru.

Menurut Abloh, sebelumnya ia selalu melakukan segala hak dengan urgensi. Sebab ketika mengambil cuti satu atau dua tahun saja selama fase LVMV Prize, ia khawatir akan melewatkan masanya.

Namun kini, ia meyakini akan menjadi pribadi yang berbeda ketika kembali nanti.

"Kita banyak melihat desainer muda melakukan sejumlah gebrakan, kemudian mereka mengambil cuti dan kembali dengan sesuatu yang berbeda," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/03/194500420/virgil-abloh-beberkan-tips-sukses-berkarier-di-satu-dekade-mendatang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke