Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Sperma Menurun? Bisa Jadi Ini Sebabnya

KOMPAS.com - Risiko infertilitas di kalangan pria semakin meningkat, karena gaya hidup tidak sehat, stres, dan diet tidak tepat bisa menyebabkan jumlah sperma menurun alias rendah.

Meski tidak menimbulkan hambatan dalam bercinta, sulit membuat pasangan hamil jika jumlah sperma pria terlalu rendah.

Dari banyak penelitian, setiap 1 dari 10 pasangan menderita masalah kesuburan dan alasannya yaitu karena jumlah sperma yang rendah.

Fakta menyatakan, agar wanita bisa hamil, pria harus melepaskan setidaknya 40 juta sperma per ejakulasi.

Banyak pria muda, bahkan pria berusia awal 30-an dengan jumlah sperma rendah. Alasan utamanya karena gaya hidup tidak sehat.

Dalam beberapa kasus, cacat sejak lahir atau penyakit tertentu dapat mengganggu produksi sperma.

Namun sebagian besar, itu tak lain karena gaya hidup tidak sehat yang membuat pria mengalami impotensi.

Ada beberapa faktor umum yang menyebabkan jumlah sperma menurun selain faktor medis seperti infeksi, masalah ejakulasi, varikokel, antibodi yang menyerang sperma, tumor. Selain itu berikut 10 penyebab menurunnya jumlah sperma:

Obesitas

Dengan urbanisasi yang berkembang dan pilihan gaya hidup tidak sehat, peluang menjadi gemuk selalu tinggi.

Banyak masalah kesehatan terkait obesitas dan salah satunya adalah kelenjar seksual yang tidak berfungsi.

Pada wanita, obesitas dikaitkan dengan peningkatan produksi hormon estrogen, dan pada pria dikaitkan penurunan jumlah sperma.

Banyak penelitian menemukan bahwa pria gemuk telah mengurangi fungsi testis dan jumlah sperma.


Alkohol

Penelitian telah mengaitkan penyalahgunaan alkohol kronis dengan infertilitas.

Minuman beralkohol bisa memicu impotensi dan memengaruhi kualitas sperma, karena alkohol mencegah tubuh menyerap zinc, salah satu mineral terpenting dalam pembentukan sel sperma.

Obat-obatan berbahaya

Berbagai penelitian telah mengaitkan jumlah sperma rendah dengan penyalahgunaan narkoba.

Itu dibuktikan lewat penelitian bahwa 33 % pria yang menggunakan narkoba akan memiliki jumlah sperma yang rendah.

Penggunaan oxycontin dan fentanyl memengaruhi kadar hormon serta memicu masalah DNA.

Stres

Stres dan meningkatnya ketegangan pada kaum adam adalah beberapa alasan paling umum menurunny jumlah sperma, karena dapat mengganggu hormon tertentu yang memproduksi sperma.

Tingkat stres yang parah bersama masalah kesuburan akan memengaruhi jumlah sperma.

Studi menunjukkan, tekanan psikologis berbahaya bagi kualitas sperma dan air mani, memengaruhi konsentrasi, penampilan, dan kemampuan membuahi sel telur.

Diabetes

Diabetes tipe 2, yang sering disebabkan kelebihan berat badan atau obesitas adalah pemicu lain dari jumlah sperma rendah.

Studi telah menghubungkan kondisi kesehatan dengan kadar testosteron dan infertilitas lebih rendah.

Namun, diabetes tidak memengaruhi kemampuan sperma bergerak ke arah sel telur atau menyebabkan infertilitas.

Celana dalam ketat

Meski peneliti telah menemukan bahwa celana dalam tidak berdampak besar pada penurunan jumlah sperma, mereka menganjurkan celana boxer lebih baik daripada celana briefs.

Alasannya, memakai celana dalam ketat untuk waktu lama dapat membuat testis terlalu panas, yang pada gilirannya menurunkan jumlah sperma pria.


Telepon seluler

Penelitian menemukan, pria yang menggunakan ponsel lebih dari empat jam sehari memiliki jumlah sperma lebih rendah.

Sebab, biasanya pria membawa ponsel mereka di saku celana yang memaparkan radiasi pada testis dan menimbulkan efek negatif pada jumlah sperma.

Mandi dengan air panas

Mandi air panas bisa menurunkan jumlah sperma pria. Agar berfungsi baik, testis harus tetap lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lain. Testis yang terlalu panas akan menghancurkan sperma.

Produk kedelai

Pria yang sering mengonsumsi produk kedelai punya jumlah sperma yang rendah.

Ini menegaskan bahwa isoflavon dari produk kedelai menurunkan jumlah sperma dengan mengganggu sinyal hormon lain yang mendorong produksi sperma di testis.

Steroid

Steroid yang dikonsumsi untuk membangun otot dan menambah massa tubuh memengaruhi kesehatan reproduksi pria dalam beberapa cara.

Ini memicu testis menyusut dan jumlah sperma turun di bawah jumlah yang dibutuhkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/10/221920120/jumlah-sperma-menurun-bisa-jadi-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke