Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pola Makan Tak Sehat Berisiko Ganggu Pengelihatan, Apa Sebabnya?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology menunjukkan hal yang mungkin bakal menyadarkan kita.

Disebutkan, "pola makan ala barat" yang mencakup daging olahan, makanan yang digoreng serta bahan-bahan makanan tinggi gula dapat menimbulkan risiko perkembangan degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration/AMD).

Selain itu, kebiasaan itu pun memicu risiko kehilangan pengelihatan yang tidak dapat diubah pada individu yang lebih tua.

Para peneliti melihat data dari Atherosclerosis Risk in Communities -sebuah studi epidemologi berbasis populasi teerhadap hampir 16.000 peserta.

Mereka melaporkan kebiasaan gaya hidup dan sejarah medis dari tahun 1987 hingga 2017.

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan kuesioner makanan dan foto retina yang diambil di dua waktu berbeda dalam jangka waktu 30 tahun.

Hasilnya, mereka yang mengonsumsi makanan seperti pola makan barat memiliki insidensi AMD tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menjalankan kebiasaan makan sehat.

Makanan sehat yang umum disantap antara lain, buah, susu, unggas, ikan, dan sayuran, terutama sayuran berdaun gelap dan tinggi karoten.

Meskipun risiko AMD dini tidak terlihat signifikan dalam hasil, namun kemungkinan masih ada keterkaitan di sana, terutama jika masalah ini ada di riwayat keluarga.

Pendapat itu disampaikan salah satu penulis studi, Amy Millen, Ph.D. dari The State University of New York, Buffalo’s School of Public Health and Health Professions.

"Ada kemungkinan bahwa risiko AMD dini lebih banyak dipengaruhi oleh genetika daripada pola makan, dan bahwa pola makan dapat memengaruhi arah penyakit, apakah itu parah atau tidak," kata dia kepada Runner's World.

Meskipun telur adalah bagian dari pola makan barat tersebut, perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh telur terhadap pengelihatan.

Sebab telur adalah sumber lutein yang baik yang terbukti bermanfaat bagi mata.

Lalu, bagaimana dengan makanan seperti bologna dan keripik kentang?

"Makanan yang merupakan bagian dari pola makan barat kurang padat nutrisi, artinya makanan tersebut mengandung lebih sedikit nutrisi yang dibutuhkan untuk mata daripada makanan seperti buah-buahan dan sayuran," kata Millen.

Ia menambahkan, makanan-makanan tersebut juga cenderung memicu kenaikan berat badan dan peradangan sistemik sebagai dua faktor risiko AMD.

Kondisi ini paling memengaruhi penglihatan sentral yang harus kita lihat langsung dibandingkan dengan pengelihatan tepi.

Efek AMD dapat mencakup pengelihatan buram, area gelap di bidang pandang dan perubahan persepsi warna, yang semuanya bisa berbahaya bagi kehidupan sehari-hari terutama saat berlari.

Saat ini, tidak ada obat untuk AMD, meskipun ada perawatan yang bisa dilakukan seperti obat-obatan dan terapi laser yang dirancang untuk memperlambat proses degenerasi.

Meskipun AMD bukan bagian dari susunan genetikmu, cobalah ambil langkah sekarang dengan menerapkan pola makan demi pengelihatan dan kondisi kesehatan keseluruhan yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Millen menambahkan, kebanyakan orang memahami, pola makan memengaruhi risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas, tetapi ia tidak yakin ada banyak orang yang berpikir tentang keterkaitan pola makan terkait dengan kehilangan pengelihatan.

"Tetapi, ketahuilah apa yang kita makan untuk menjaga kesehatan juga terkait dengan apa yang kita makan untuk mempertahankan pengelihatan yang baik," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/14/150220020/pola-makan-tak-sehat-berisiko-ganggu-pengelihatan-apa-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke