Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Cemas? Bisa Jadi Penyakit Ini Penyebabnya

KOMPAS.com — Ada kalanya merasa cemas adalah hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi, pada sebahian orang, rasa cemas bisa datang terlalu sering dan sulit dikontrol. Apa sebenarnya penyebabnya?


1. Bisakah Masalah Tiroid Menyebabkan Kecemasan?

Kecemasan bisa melemahkan. Bagaimanapun, sulit untuk mengatur rutinitas sehari-hari yang menguras energi hingga tersedot ke pikiran negatif. Hal ini terus berputar bagaikan sebuah roda hamster yang terus-menerus khawatir.

Sebenarnya, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap kecemasan. Beberapa keadaan gelisah dapat terjadi karena adanya kelainan tiroid, khususnya hipertiroidisme.

2. Koneksi Tiroid-Otak

Hipertiroid terjadi ketika tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin. Tiroksin bekerja dengan hormon tiroid lain untuk mengontrol sejumlah fungsi, termasuk metabolisme dan pencernaan.

Ketika tiroid di tubuh terlalu aktif, dan melepaskan terlalu banyak tiroksin ke dalam tubuh, kamu mungkin mengalami penurunan berat badan, atau bahkan nafsu makan juga meningkat atau terasa panas dan berkeringat.

Tetapi hipertiroidisme juga dapat mengubah otak dan suasana hatimu.

"Ada reseptor untuk hormon tiroid di otak serta tubuh," kata Monica Starkman, MD, profesor psikiatri di University of Michigan Medical School.

“Efek pada otak akibat kelebihan hormon tiroid bisa berupa kegelisahan, kegelisahan, lekas marah, dan kecemasan yang tidak biasa dan persisten,” imbuhnya.

Hipertiroidisme paling sering disebabkan oleh penyakit autoimun yang disebut penyakit Grave, tetapi tiroiditis yakni, suatu kondisi di mana tiroid menjadi meradang tanpa alasan yang jelas adalah hal yang umum terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan.

“Wanita-wanita ini akan sering memiliki banyak energi setelah melahirkan bayi, dan bahkan mungkin cepat untuk menurunkan berat badan karena mereka dalam keadaan hipertiroid sementara,” jelas Carly Snyder, MD, yang berspesialisasi dalam psikiatri reproduksi.

Tetapi pada akhirnya, tiroid terbakar, menyebabkan kondisi yang kurang aktif yang dikenal sebagai hipotiroidisme.

"Mood merosot, dan ibunya mungkin mudah tersinggung dan sedih," kata Dr. Snyder. "Dia mungkin bertambah berat badannya, dan merasa lelah atau sedang down,” ujarnya.

Secara alami, ini berarti bahwa wanita dengan tiroiditis postpartum berada pada peningkatan risiko depresi postpartum.

Meskipun kurang umum, hipotiroidisme juga dapat menyebabkan kecemasan, terutama di kalangan wanita.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Endokrinologi dan Metabolisme India menemukan bahwa, dari 100 pasien yang menderita hipotiroidisme, 70 persen pria melaporkan mengalami depresi, sementara lebih dari 92 persen wanita melaporkan merasa cemas.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Jika kamu menderita kecemasan atau depresi atau keduanya, penting untuk memerhatikan bagaimana tubuh merasa terpisah dari suasana hati.

"Jika seseorang memiliki gejala fisik seperti gangguan tiroid, serta kecemasan, itu adalah petunjuk nyata bahwa tiroid mungkin terlibat," kata Dr. Starkman.

"Bahkan jika tidak, beberapa dokter dan psikiater akan ingin melakukan tes darah terlebih dahulu dengan pasien yang memiliki kecemasan untuk melihat apakah tiroid berperan." Jika ya, penting untuk mengobati masalah yang mendasarinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/15/062958820/sering-cemas-bisa-jadi-penyakit-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke