Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Yogurt Beku Lebih Sehat daripada Es Krim?

“Konsumen selalu tahu cara untuk memanjakan diri tanpa rasa bersalah,” kata Abby Geerts, RD, ahli gizi di Green Chef.

Walau yogurt memang menyehatkan, tetapi dengan tambahan topping yang biasanya manis membuat kandungan kalori frozen yogurt meningkat.

Menurut Geerts, setengah cangkir sajian yogurt beku memiliki sekitar 110 kalori, tiga gram lemak, dan 17 gram karbohidrat (tergantung pada merek dan rasanya).

"Dalam jumlah satu ons yang sama, kandungan kalori yogurt sekitar 25 kalori lebih sedikit daripada es krim - dan hanya mengandung sepertiga dari lemak dan lemak jenuh," lanjur Greets.

Jadi, meskipun yogurt beku bisa menyehatkan, tetapi tak selalu jauh lebih baik daripada es krim. Itu semua tergantung pada seberapa banyak kita mengonsumsinya dan apa saja topingnya.

Perbedaan

Yogurt beku dan es krim sama-sama merupakan produk berbasis susu, sehingga mengandung jumlah protein dan gula yang sama (sebelum ditambahkan rasa dan tambahan lainnya).

Es krim biasanya dibuat dengan krim susu atau lemak susu yang mengandung lemak dan lemak jenuh yang lebih tinggi. Sedangkan yogurt beku, terbuat dari susu yang telah difermentasi menjadi yogurt sehingga memiliki kandungan susu yang rendah lemak.

Seperti produk rendah lemak lainnya, produsen yogurt beku seringkali menambahkan gula yang lebih banyak untuk memperkuat rasa.

Menurut Database Nutrisi USDA, setengah cup yogurt beku vanilla mengandung:
- 114 kalori
- 2,88 gram protein
- 4,3 gram lemak
- 2,46 gram lemak jenuh
- 17,4 gram karbohidrat
- 0 gram serat
- 17,3 gram gula
- 103 gram kalsium
- 0,216 gram zat besi
- 62,6 gram sodium.

Sebagai perbandingan setengah cup es krim vanila mengandung:
- 137 kalori
- 2,31 gram protein
- 7,26 gram lemak
- 4,48 gram lemak jenuh
- 15,6 gram karbohidrat
- 0,46 gram serat
- 14 gram gula
- 84,5 gram kalsium
- 0,059 gram zat besi
- 52,8 gram sodium.

Selain kalori dan lemak, perbedaan lain antara yogurt beku dan eskrim adalah probiotik.

"Sama seperti yogurt pada umumnya, yogurt beku dibuat dengan cara didinginkan dengan menambahkan kultur bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilis ke dalam susu," kata Geerts.

Sebagian besar bakteri hidup bertahan dalam proses pembekuan. Namun, metode produksi dan penambahan bahan tidak sama.

Nguyen, RD, ahli diet di HelloFresh , menyarankan untuk membaca label dan daftar bahan yogurt beku untuk mengkonfirmasi keberadaan "bakteri aktif dan hidup."

“Jika kesehatan usus adalah prioritas utama, kamu dapat memilih yogurt yang rendah gula,” ucap Nguyen.

Yogurt tersebut biasanga mengandung lebih banyak probiotik dan sedikit tambahan gula.

Kurang sehat
Kesalahan besar saat mengkonsumsi yogurt beku adalah memasukkan berbagai macam topping tanpa memperhitungkan kandungan nutrisinya.

"Topping manis yang sering ditambahkan seperti permen, fudge, dan saus cokelat ke yogurt beku yang awalnya sehat dan tidak berlemak, sehingga menjadikan yogurt beku tidak sehat," kata Nguyen.

Menurutnya, banyak topping yang menyehatkan untuk disantap bersama dengan yogurt beku, seperti buah-buahan dan biji-bijian.

Supaya lebih sehat lagi, kamu dapat memilih yogurt beku yang menggunakan yogurt Yunani.

Menambahkan red velvet atau kue lainnya pada yogurt beku, maka kamu mendapatkan banyak gula tambahan.

Jadi baik tidaknya yogurt beku, tergantung toping yang kamu masukkan ke dalam satu cup yogurt beku.

“Pilihlah jenis yogurt yang paling sedikit mengandung lemak dan gula, dan ini biasanya adalah yogurt asli,” ujar Nguyen.

Untuk pendampingnya, kita bisa menambahkan buah-buahan segar dan kacang polos (bukan manisan) untuk menambah nutrisi dan protein.

Apabila kamu ingin rasa yang lebih manis, kamu dapat menambahkan madu.

(Devi Ari Rahmadhani)

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/15/140000620/benarkah-yogurt-beku-lebih-sehat-daripada-es-krim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke