Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Ketogenik Dalam Waktu Lama Tidak Dianjurkan, Kenapa?

Banyak orang mencoba diet ketogenik karena dipercaya bisa memberi banyak manfaat bagi tubuh.

Sebutlah soal menurunkan berat badan, hingga mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti diabetes dan jantung, adalah sederet manfaatnya.

Namun, para ahli membuktikan bahwa diet ketogenik tidak sepenuhnya positif.

Hal itu juga dibenarkan oleh Chloe Ong, senior dietitian allied health di Parkway Cancer Centre.

"Diet ketogenik mengurangi karbohidrat, tapi memakan banyak lemak dan protein."

"Bisa dibayangkan bila kita mengonsumsi itu dalam waktu lama, lemak jahat akan menutup pembuluh darah," kata Chloe kepada Kompas.com di Shangri-La Hotel Jakarta, Sabtu (18/01/2020).

"Hal itu akan mengakibatkan serangan jantung tiba-tiba, atau stroke. Karena yang kita makan hanya lemak. Jadi diet ketogenik tidak disarankan untuk dijalani dalam waktu lama."

Ditambahkan Chloe, waktu ideal untuk menerapkan diet ketogenik tidak dapat ditentukan. "Karena jangka waktunya tergantung dari genetik setiap orang," ujar dia.

Lebih lanjut menurut Chloe, dalam menjaga kesehatan, seluruh nutrisi --protein, karbohidrat, vitamin, dan lemak-- harus diperoleh tubuh, alih-alih menerapkan diet ketogenik.

"Tubuh kita memerlukan itu semua, asalkan sesuai porsi," ungkap dia.

Chloe menuturkan, bagi seseorang yang ingin menambah berat badan, tidak perlu menambahkan jenis nutrisi tertentu.

"Misalnya kita ingin meningkatkan berat badan, lalu mencoba memperbanyak lemak, itu juga tidak baik."

"Jadi tetap dilihat bagaimana diet sebelumnya, karena kondisi setiap orang berbeda," tutur dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/19/080000420/diet-ketogenik-dalam-waktu-lama-tidak-dianjurkan-kenapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke