Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tarian Bali dan Gamelan Hangatkan Washington D.C.

Di gedung KBRI yang berdiri di kawasan utama kota dan bahkan masuk dalam daftar gedung bersejarah di AS itu, digelar pentas seni dan budaya Bali.

Orang-orang itu khusus datang untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.

“Malam ini kami menampilkan salah satu intangible heritage yang dimiliki Indonesia dan telah menjadi warisan budaya dunia, yaitu gamelan dan tarian bali.”

Begitu kata Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto, yang merujuk pada sembilan tari bali yang telah masuk dalam Daftar Warisan Dunia Tak Benda UNESCO tahun 2015.

“Di samping kekayaan seni budayanya, Bali merupakan top destination wisata dunia, bahkan pernah dinobatkan di peringkat pertama dari 25 destinasi terbaik dunia versi TripAdvisor,” papar Iwan.

“Berapa banyak selebritas dunia asal AS yang telah mengunjungi Bali? Silakan mengikuti jejak mereka.”

Perkataan Iwan itu -seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, disambut tepuk tangan meriah para tamu, apalagi ketika nama-nama pesohor AS yang pernah berkunjungan ke Bali disebutkan satu per satu.

Disebutkan, ada nama Richard Gere (2011), Mila Kunis dan Ashton Kutcher (2012), Paris Hilton (2015), penyanyi muda R&B Khalid Donnel Robinson (2018), hingga Kim Kardashian (2019) yang datang ke Bali.

Bahkan, Julia Roberts memilih salah satu tempat syuting filmnya “Eat, Pray, Love” di Bali (2013).

Tidak ketinggalan, mantan Presiden Barack Obama bersama keluarganya juga berlibur ke Bali hanya beberapa bulan setelah purna tugas sebagai Presiden AS.

Lantas, yang juga menarik dari pertunjukan malam itu adalah para pemain gamelan dan penari, hampir separuhnya adalah warga AS pecinta seni budaya Indonesia.

Mereka secara rutin mengikuti kelas Gamelan Bali KBRI Washington, D.C. pimpinan I Nyoman Suadin.

Suadin salah satu peraih penghargaan Ambassador’s Excellence Award in Arts and Culture 2019 dari Duta Besar RI untuk AS, Mahendra Siregar.

Meriahnya gamelan bali dan dinamisnya tari-tarian Puspanjali, Selisir, Topeng dan Oleg terlihat amat memukau para penonton.

Selain itu, tampilan busana dan riasan para penari membuat permintaan swafoto tak terbendung.

Para tamu terlihat antusias mencoba memainkan gamelan dan mengikuti gerakan tarian bali yang diperagakan oleh para pemain dan penari.

Pemandangan itu terjadi saat jeda dan bahkan berlanjut setelah pertunjukan berakhir.

Tak lupa, para tamu juga disuguhi nikmatnya hidangan khas Bali, di antaranya sate lilit dan ayam suwir sambel matah.

Suguhan itu khusus disiapkan oleh diaspora Indonesia asal Bali, pasangan I Made Djangkuak dan Datrini Djangkuak.

“Rasanya sangat khas dan enak sekali,” kata Danielle, Warga Negara Kanada yang tinggal di Maryland.

“Saya harap KBRI sering mengadakan pentas seni budaya seperti ini. Luar biasa. Selama ini saya hanya melihat indahnya Bali di televisi, baru kali ini menyaksikannya langsung."

"Bali masuk dalam daftar liburan saya berikutnya,” ucap Samantha, Warga AS di Washington, D.C..

Pergelaran seni budaya Indonesia ini merupakan kerja sama KBRI Washington, D.C. dengan ThingsToDo DC, sebuah organisasi jejaring sosial untuk para profesional muda di sana.

ThingsToDo DC tercatat memiliki lebih dari 175.000 anggota.

Sebelumnya pada bulan September 2019, KBRI juga bekerjasama dengan organisasi yang sama menggelar pertunjukan gamelan, tari jawa, dan pengenalan wayang kulit, di tempat yang sama. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/24/103705520/tarian-bali-dan-gamelan-hangatkan-washington-dc

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke