Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Billie Eilish Ungkap Hampir Bunuh Diri karena Tekanan Popularitas

KOMPAS.com— Penyanyi Billie Eilish mengatakan kepada Rolling Stone pada 2019 lalu bahwa ia mulai berjuang dengan depresi ketika berusia 13 tahun.

Depresi yang diderita Billie terjadi karena cedera pinggul yang menyebabkannya tak lagi bisa menari. Dia merasa ada di sebuah lubang hitam yang membuatnya percaya bahwa ia "pantas menjadi pesakitan."

Pelantun “Bad Guy” ini mengungkapan, saat-saat itu sebagai fase merugikan dirinya sendiri.

Di CBS Grammy special yang ditayangkan pada 23 Januari lalu, Billie mengungkapkan kepada Gayle King, bahwa ia biasa menyembunyikan luka yang ditimbulkan sendiri dan sangat peduli pada penggemar yang juga sedang berjuang menghadapi hal yang sama dengannya.

"Aku hanya memegang bahu mereka, dan aku seperti, 'Tolong jaga dirimu, dan bersikap baik pada dirimu sendiri, dan bersikap baik pada dirimu sendiri. Jangan mengambil langkah ekstra dan melukai dirimu lebih jauh,” ujarnya.

Billie kemudian mengungkapkan bahwa ia pernah memiliki pemikiran untuk bunuh diri pada tahun 2018 lalu.

"Saya sangat tidak bahagia tahun lalu. Saya sangat tidak bahagia, dan seperti tidak punya sukacita,” ujarnya terus terang.

Tekanan ketenaran baginya terasa luar biasa dan dia merasa kesepian dan terisolasi karena sekelompok teman dekat yang semakin berkurang.

Dia bahkan mengakui, rasa depresi itu membuatnya tidak yakin bisa berhasil mencapai usia 17 tahun. 

Billie pun menyinggung peristiwa kelam hidupnya ini dalam lagu "Bury a Friend" dengan frasa yang diulang, “I wanna end me” (Aku ingin mengakhiri diriku).

Gayle kemudian bertanya kepada Billie apa yang menariknya dari keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Billie kemudian menjawab, "Ibuku,” ungkapnya.

Maggie Baird, ibu Billie, mengatakan bahwa dia mulai mengurangi komitmen profesional putrinya dalam tur. Dia dan ayah Billie secara teratur selalu menindaklanjuti dengan Billie apakah ingin terus melakukan pertunjukan.

Ketika Billie melakukannya, kata Maggie, para penggemar dan musik membuatnya tetap hidup.

Dengan terapi dan dukungan dari orang-orang yang dicintainya, Billie menjadi lebih baik.

Aktif berkampanye

Sekarang di usianya yang ke-18 tahun, Billie aktif dalam kampanye kesehatan mental. Dia juga bermitra dengan kampanye Seize the Awkward tahun lalu, sebuah program pencegahan bunuh diri.

Dalam sebuah video yang dia ambil untuk kampanye, Billie berbicara tentang pentingnya memberi bantuan kepada mereka yang paling membutuhkan. Ia mengajak semua untuk hadir secara langsung untuk check-in atau mengirim pesan kepada teman yang sedang membutuhkan.

"Seperti itu untukku. Ada orang-orang tertentu yang mengirimi saya SMS, mengatakan bahwa mereka mencintai saya dan mereka memikirkan saya. Dan itu sangat berarti,” ungkap Billie.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika kamu memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Kamu tidak sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/25/214357720/billie-eilish-ungkap-hampir-bunuh-diri-karena-tekanan-popularitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke