Tips Memilih Lipstik yang Bebas Bahan Kimia

KOMPAS.com - Lipstik memang tak bisa terpisahkan dari usaha wanita untuk tampil memukau. Namun apa jadinya bila salah pilih lipstik?

Banyaknya merek yang beredar di pasaran, terkadang membuat para wanita kesulitan membedakan mana lipstik yang aman bagi bibir dan mana yang tidak.

Belum lagi, bila tak hati-hati memilih, kamu bisa saja menggunakan lipstik yang ternyata mengandung bahan kimia berbahaya.

Menurut dokter kecantikan Maharani Prima, lipstik yang mengandung bahan kimia tentunya sangat berbahaya bagi tubuh. Belum lagi efeknya pada bibir.

“Ada lip cream menyebabkan hitam karena bahan kimia,” ujarnya dalam peluncuran Mahana Lip Cream di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2019).

Bibir gosong dan menghitam itu ditengarai terjadi karena bahan-bahan berbahaya kimia yang seharusnya tidak boleh digunakan.

“Enggak tahu karena apa, palsu atau apa, bahannya tidak tercantum di situ, yang pasti sih merkuri, dan bahan yang bisa mengiritasi, nah itu banyak banget (kasusnya),” ucapnya.

Untuk itu, Maharani memberikan tips agar kamu terhindar dari pemilihan lipstik yang salah.

“Yang pertama, aromanya tajam, tajamnya itu seperti bau kimia dan sabun. Itu pernah saya temui . Coba nutupin pakai aroma bunga, tapi masih bau. Saya dokter tahu keluhan pasien, dia datang dengan keluhan bibir gosong,” katanya.

Selain bibir yang gosong, saat dipakai, lipstik yang mengandung bahan kimia juga akan meninggalkan sensasi panas di bibir.

“Warnanya jadi aneh dan dipakai ada sensasi panas. Kalau sudah sensasi panas langsung dicuci ya,” ujarnya.

Bila merasakan sensasi panas, Maharani menyarankan untuk kamu menghapus lipstik dengan pembersih khusus bibir dan mencucinya dengan air mengalir.

“Kemudian kasih es kalau enggak berhenti memar atau gatal, itu reaksi alergi,” ujarnya.

Saat alergi menjadi lebih parah, sebaiknya kamu mendatangi dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Di klinik akan dikasih salep, obat minum, kalau yang hiper itu disuntik dan infus, karena takutnya akan parah, karena bekasnya kan parah ya,” katanya.