Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Memastikan Anak Tumbuh Sehat dan Cerdas

JAKARTA, KOMPAS.com -Belum semua orangtua memahami bahwa fondasi dasar perkembangan anak perlu dibangun ketika anak berusia 1 hingga 5 tahun.

Untuk mendukung tumbuh kembangnya, anak membutuhkan nutrisi yang cukup, baik zat gizi makro maupun mikro.

Namun, kenyataannya masih banyak anak yang belum mendapatkan cukup nutrisi untuk tumbuh kembangnya.

"Kenyataannya, toddler dan anak pra-sekolah separuhnya kekurangan energi dan protein, padahal energi dan protein adalah bahan baku untuk otak, otot, tulang anak untuk berkembang."

Hal itu diungkapkan oleh ahli tumbuh kembang, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi dalam sebuah acara diskusi di Gedung IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020).

Agar anak tumbuh sehat dan cerdas menjadi sumber daya manusia yang unggul, orangtua bisa menerapkan lima hal berikut:

1. Memberikan makanan dengan gizi seimbang

Penerapan pola makan yang salah pada anak bisa menyebabkan gizi kurang, gizi lebih, dan defisiensi mikronutrien. Anak yang perkembangannya tidak maksimal akan cenderung memiliki sel otak tak sebaik anak normal.

"Berikan makanan bergizi seimbang dan cukup. Jangan lupa sarapan pagi atau anak tidak akan bisa belajar dengan baik di sekolah," ucapnya.

Beberapa zat gizi yang kurang pada anak, misalnya Vitamim D (untuk pertumbuhan tulang) dan zat besi.

Padahal, zat besi, misalnya, berperan penting terhadap sirkulasi oksigen dalam tubuh anak yang penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

"Ternyata sekitar 30 persen balita mengalami kekurangan zat besi. Bagaimana bermimpi punya anak Indonesia yang unggul kalau masih banyak asupan nutrisi anak yang kurang," kata  ahli gizi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari penyakit, seperti menjaga kesehatan makanan, menghindari asap rokok dan kendaraan, hingga imunisasi yang lengkap dan teratur.

3. Beri stimulasi dan kasih sayang

Selain nutrisi yang cukup, anak juga membutuhkan stimulasi dan kasih sayang. Intinya, kata Soedjatmiko, adalah bermain interaktif setiap hari. Hal ini juga sebaiknya dilakukan langsung oleh orangtua.

"Orangtua jangan sibuk main HP. Karema banyak main HP stimulasi dengan anak jadi kurang," ujar Saptawati.

Stimulasi bisa diberikan cara-cara sederhana seperti memberi contoh-contoh aktivitas yang mampu merangsang seluruh indera anak.  Jangan ragu memberikan pujian dan apresiasi sekecil apapun prestasi anak untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.

4. Pantau pertumbuhan

Jangan lupa untuk memantau pertumbuhan anak secara rutin setiap bulannya. Anak perlu ditimbang berat badannya, panjang badan, hingga lingkar kepala anak. Orangtua bisa memantaunya dengan bantuan dokter atau bisa pula mengikuti panduan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jika grafik pertumbuhan masih kurang, orangtua harus membantu agar anaknya mampu mengejar ketertinggalan.

5. Pantau perkembangan

Selain pertumbuhan, orangtua juga perlu memantau tonggak perkembangan anak sesuai usianya. Misalnya, pada usia 1 tahun anak sebaiknya sudah bisa berjalan sendiri dan meniru kata-kata sederhana, atau pada usia 2 tahun sebaiknya anak sudah mulai bisa naik tangga, berlari, mencorat-coret, hingga belajar makan sendiri.

Untuk memantau perkembangan, orangtua juga bisa mengacu pada buku KIA.

Jika pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai, orangtua dianjurkan berkonsultasi dengan dokter. Sebab, bisa jadi anak mengalami kekurangan zat gizi atau kurang stimulasi.

"Kalau orangtuanya tidak pernah mengajari, bagaimana anak bisa tahu? Jangan menunda, karena setiap menit sel otak berkembang," kata Soedjatmiko.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/27/162800520/5-cara-memastikan-anak-tumbuh-sehat-dan-cerdas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke