Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Bergandengan Tangan Bisa Redakan Sakit?

KOMPAS.com - Sentuhan pada pasangan, meskipun sekecil apapun, bisa membawa berbagai manfaat bagi kesehatan fisik dan psikologis. Baik itu dengan bergandengan tangan, rangkulan singkat, sampai bermanja-manjaan.

Jika dilakukan dengan orang tersayang, hal-hal tersebut bisa membuat kita dan pasangan merasa bahagia.

Sentuhan kecil melalui kebiasaan berpegangan tangan, tidak hanya terasa menyenangkan. Efeknya ternyata bisa melebihi perasaan nyaman. Apa saja manfaat bergandengan tangan bagi kesehatan dan hubungan percintaan?

Meredakan stres:

Penelitian mengungkap bahwa bergandengan tangan atau berpelukan, mampu menurunkan hormon stres yang disebut kortisol. Berkurangnya level kortisol ini akan mengurangi stres yang kita alami.

Sentuhan yang berlangsung saat bergandengan tangan juga meningkatkan produksi oksitosin, hormon yang mempengaruhi perasaan aman terhadap seseorang.

Hormon oksitosin pada dasarnya bisa meningkatkan kesetiaan, kepercayaan, dan mempererat hubungan dengan pasangan.

Lebih lanjut lagi, hormon oksitosin akan meningkat jika sentuhan menjadi semakin intim, seperti berpelukan dan memberikan pijatan. Sehingga, kita akan semakin merasa dekat dengan pasangan.

Meningkatkan kualitas hubungan:

Hormon oksitosin yang diproduksi pada saat bergandengan tangan bisa menghasilkan perasaan saling percaya dan kesetiaan. Hormon ini juga dapat meningkatkan kualitas hubungan jangka panjang dan kebahagiaan kita maupun pasangan.

Hal ini ternyata juga berlaku pada orang berusia lanjut. Sedari kecil, otak kita mengasosiasikan memegang tangan orangtua dengan perasaan disayangi dan diperhatikan.

Saat mendampingi maupun merawat lansia, menggandeng tangan mereka ternyata memberikan manfaat yang jauh lebih baik dari sekedar pengobatan medis.

Menyehatkan jantung:

Selain meredakan stres, berpegangan tangan juga bisa menurunkan tekanan darah. Darah tinggi adalah salah satu faktor dominan penyakit jantung.

Ketika jari jemari kita dan pasangan saling bertemu, bukan hanya stres yang diredakan. Kualitas hubungan pun bisa semakin baik.

Berpegangan tangan dengan pasangan juga akan memberikan perasaan nyaman yang berefek pada kesehatan jantung.

Meringankan rasa sakit:

Ketika menahan sakit, manusia memiliki refleks alami untuk menegangkan otot-ototnya. Begitu juga pada peristiwa melahirkan.

Para suami yang hadir di ruang persalinan dan menggenggam tangan istri, bisa menguatkan sang istri. Menghadapi rasa sakit akan terasa lebih ringan, dengan genggaman tangan dari pasangan.

Melawan rasa takut:

Otak manusia merespons rasa takut menggunakan hormon adrenalin. Saat melawan rasa takut, tubuh akan memompa darah lebih cepat dan melepaskan hormon ke seluruh tubuh. Hal ini pun bisa terjadi saat kita merasa takut atau tegang, selama menonton film horor.

Pada kondisi demikian, reaksi alamiah yang ingin kita lakukan adalah dengan meraih tangan orang tersayang. Ini adalah intuisi alamiah untuk melawan rasa takut.

Menghadirkan rasa aman:

Menggandeng tangan akan memberikan perasaan aman dan dilindungi. Misalnya, pada saat akan menyeberang jalan atau berada di tempat ramai.

Rasa tidak aman akan menghilang saat ada tangan yang menggandeng kita saat menghadapi rintangan.

Mengapa bergandengan tangan bisa begitu bermanfaat?

Sebuah riset dilakukan oleh para peneliti dari University of Colorado dan University of Haifa, Amerika Serikat.

Penelitian dengan alat monitor gelombang otak ini, melibatkan 22 pasangan berusia 23-32 tahun. Hasilnya, berpegangan tangan dianggap memberikan berbagai manfaat, karena tiga hal berikut ini.

Berpegangan tangan mampu mensinkronkran napas:

Berpegangan tangan dengan pasangan bisa membuat napas kalian berdua sinkron alias seirama. Begitu pula dengan detak jantung dan gelombang otak.

Meningkatnya empati memengaruhi gelombang otak:

Berpegangan tangan bersama pasangan, bisa meningkatkan empati satu sama lain. Seiring peningkatan empati ini, gelombang otak kamu dan pasangan pun menjadi sinkron. Hasilnya, rasa sakit pun bisa berkurang.

Gelombang otak yang tersinkron dapat meredakan sakit:

Mengapa gelombang otak yang tersinkron, seakan-akan bisa meredakan nyeri? Meski masih lebih banyak penelitian yang diperlukan, ada kemungkinan yang mendasarinya.

Sentuhan yang disertai empati, bisa membuat pasangan merasa dimengerti. Akibatnya, rasa sakit bisa berkurang, sebagai dampak dari mekanisme otak yang berjalan.

Meningkatkan keromantisan bersama pasangan tidak melulu dengan kata-kata indah. Ternyata, berpegangan tangan pun bisa membuat kalian berdua semakin intim. Ditambah, ada sederet manfaat berpegangan tangan bagi kesehatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/03/134923320/benarkah-bergandengan-tangan-bisa-redakan-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke