Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inovasi Berkelas Sepatu Lari Nike untuk Olimpiade 2020

KOMPAS.com - Setiap empat tahun, para atlet hebat dunia berkumpul di Olympic Games atau Olimpiade untuk menunjukkan keahlian mereka yang luar biasa dan menginpirasi jutaan orang.

Memori tercipta, legacy ditetapkan, dan medali emas disematkan, mengabadikan para juara dalam catatan sejarah.

Olimpiade juga berfungsi sebagai panggung global bagi merek-merek untuk memulai inovasi terbarunya.

Seperti Olimpiade sebelumnya, Nike juga bersiap dengan inovasi selama perhelatan Olimpiade 2020 di Tokyo --dan tidak ada performa yang lebih nyata dari penawaran sepatu lari Nike.

Empat siluet terbagi menjadi dua sepatu running (Air Zoom Alphafly NEXT% dan air Zoom Tempo NEXT%) dan dua track spikes (Air Zoom Viperly dan Air Zoom Victory).

Seluruhnya didesain dalam warna hitam dan hijau neon, dengan material futuristik dan dukungan riset yang dilakukan di laboratorium riset Nike.

Keempat footwear yang memiliki konstruksi unik ini menandai babak baru dalam sepatu lari performa, dan siap melompati garis start ketika perlombaan telah dimulai.

Nike Air Zoom Alphafly NEXT%

Sejak pertama kali terlihat di kaki Eliud Kipchoge saat ia menjalani maraton dua jam yang menakjubkan, sepatu Air Zoom Alphafly NEXT% langsung mencuri perhatian para pelari berdedikasi. Sepatu ini juga sepatu lari tercepat Nike saat ini.

Terpusat di sekitar bagian atas yang berbahan bulu ringan dan pelat serat karbon serta sistem midsole berbasis Zoom Air, sepatu ini dirancang untuk memberi peningkatan lari dan bantalan yang baik.

Bagian midsole ZoomX memiliki tinggi 39,5 - 45 mm, 8 mm lebih tinggi dari ZoomX Vaporfly NEXT%.

Pelat serat karbon full memastikan stabilitas dan transisi yang mulus, sambil meningkatkan kekakuan forefoot untuk membantu pelari mengambil langkah dengan propulsi yang ditingkatkan.

Dua "puck" Air Zoom juga dimuat di forefoot, dan desainnya memungkinkan sepatu mengembang dan berkontraksi ke segala arah, memaksimalkan respon.

Bagian atasnya dibuat dari benang Atomknit baru. Evolusi Flyknit yang populer, Atomknit dirancang khusus untuk balapan lari dan menawarkan kontur fit dengan sedikit peregangan.

Desainnya yang breathable dan tidak menyerap keringat tetap ringan dan nyaman, ini juga merupakan respon terhadap gelombang panas di Olimpiade Tokyo.

Nike Air Zoom Alphafly NEXT% akan tersedia bagi member Nike di bulan Februari sebelum dirilis sepenuhnya pada musim semi. Harganya sendiri akan segera diumumkan.

Nike Air Zoom Tempo NEXT%
Bagi yang tidak membutuhkan performa Air Zoom Alphafly NEXT%, namun tertarik oleh pengaturan advance, masih ada Air Zoom Tempo NEXT%.

Mengadopsi etos speedy ke gaya sehari-hari, pengujian menunjukkan, air Zoom Tempo telah menggantikan lini Pegasus Turbo sebagai sneaker atletik harian paling efisien dari Nike.

Kendati ada pelat penopang yang diletakkan di midsole, itu terbuat dari bahan komposit, bukan karbon.

Material ini tidak terlalu kaku sehingga lebih mudah beradaptasi untuk penggunaan sehari-hari.

"Puck" Zoom yang sama dengan Alphafly hadir di forefoot, namun pengaturan busa diubah.

Busa ZoomX dipakai di forefoot dan midfoot, namun tumit menggunakan busa React untuk perlindungan yang lebih besar.

Bagian atasan dibuat dari Flyknit, dan outsole juga terdapat lebih banyak karet untuk meningkatkan jarak tempuh.

Air Zoom Tempo NEXT% akan dirilis dalam dua variasi, yaitu normal dan FlyEase, melalui situs Nike pada musim gugur tahun ini, seharga 200 dollar AS atau sekitar Rp. 2,7 juta.

Sementara untuk berlari jarak jauh sudah ditangani oleh kedua model sebelumnya, ada dua sepatu lain untuk track spike ultra ringan, yaitu Air Zoom Viperly dan Air Zoom Victory.

Diklaim sebagai track spike Nike tercepat dan paling efisien yang pernah ada, masing-masing sepatu mengadopsi Alphafly untuk membantu pelari tercepat di dunia menorehkan rekor baru.

Nike Air Zoom Viperfly
Air Zoom Viperfly dibuat untuk lari 100 m, menawarkan kantung Zoom Air besar di bawah forefoot dengan sedikit busa di tumit mikroskopis.

Ini disesuaikan karena mayoritas pelari cepat atau sprinter tidak menyentuh lintasan dengan tumit mereka saat balapan.

Pelat serat karbon ditempatkan di bawah kantung Zoom, bagian atas Atomknit yang pas, bentuknya fleksibel di forefoot, dan padat di bagian tumit untuk meningkatkan daya tahan serta penguncian.

Nike Air Zoom Victory
Sementara itu, Air Zoom Victory dibuat untuk jarak yang sedikit lebih jauh. Lapisan tipis busa ZoomX diletakkan di bawah pelat serat karbon dan kantung udara Zoom Air sedikit berada di atas tanah.

Kebalikan dari Viperfly, bagian atas Atomknit adaptif di bagian tumit dan lebih pas di forefoot, meningkatkan pertahanan.

Kedua sepatu ini akan dirilis sebagai bagian dari penawaran trek Nike Running musim panas 2020, dan kita dapat melihatnya di kaki atlet Nike selama Olimpiade Tokyo berlangsung.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/06/153748520/inovasi-berkelas-sepatu-lari-nike-untuk-olimpiade-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke