Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Sepertiga Penderita Stroke Mengaku Takut Berhubungan Seks

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan, sepertiga dari penderita stroke mengaku mereka terlalu takut untuk berhubungan seks.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh Stroke Association, lebih dari setengah (57 persen) orang yang selamat dari stroke mengalami perubahan dalam kehidupan seks mereka.

Alasannya satu, mereka takut berhubungan seks dapat menyebabkan serangan stroke lainnya.

Survei amal terhadap lebih dari 1.000 penderita stroke juga menemukan, lebih dari seperlima percaya pasangan mereka tak ingin lagi berhubungan seks.

Sementara sepertiga mengatakan, berhubungan seks akan sulit.

Dan, satu dari enam orang yang disurvei mengatakan, mereka tidak bercinta sama sekali.

Sekitar 100.000 kasus stroke terjadi di Inggris setiap tahun, dengan satu dari empat orang mengalaminya di bawah usia 64 tahun.

Stroke Association menyatakan, penyakit stroke dapat menyebabkan perubahan fisik atau emosional yang memengaruhi kehidupan seks orang lain di luar hubungan mereka.

Selain itu, kelemahan atau kekakuan otot bisa menyebabkan masalah fisik dan dapat "membatasi cara kita bergerak dan bagaimana kita memposisikan diri selama berhubungan seks."


Bridget Bergin, direktur eksekutif dukungan stroke di Stroke Association mengatakan, "Ketika seseorang mengalami stroke, hidupnya berubah dalam sekejap."

"Itu sangat umum untuk memengaruhi hubungan kita, termasuk kehidupan seks kita."

"Bukan hal yang aneh untuk merasa rendah atau depresi setelah stroke, dan ini membuat kita seolah kehilangan minat dalam seks."

"Masalah emosional kerap diperparah dengan cacat fisik yang disebabkan oleh stroke."

"Hubungan berubah dengan banyak penderita stroke yang mengatakan, orang yang dulunya pasangan mereka kini menjadi penjaga mereka."

Namun Bergin menambahkan, melalui dukungan dan terapi yang tepat, penderita stroke bisa mengatasi kecemasan mereka terkait seks.

"Sebagai penderita stroke, tidak apa-apa untuk berhubungan seks, kecuali dokter memberi tahu kita sebaliknya," ujar Bergin.

"Seks, seperti bentuk aktivitas lainnya, dapat meningkatkan tekanan darah kita. Namun, ini tidak menjadi masalah, kecuali dalam kasus yang sangat jarang."

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/14/212500920/studi-sepertiga-penderita-stroke-mengaku-takut-berhubungan-seks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke