Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Komplikasi Kesehatan Bayi Prematur, Waspada!

KOMPAS.com - Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi tiga minggu lebih cepat daripada estimasi kelahiran sebenarnya. Dengan kata lain, kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum 37 minggu kehamilan.

Bayi lahir prematur, terutama yang lahir terlalu cepat, biasanya memiliki kondisi medis yang rumit.

Umumnya, komplikasi anak lahir prematur beragam, tetapi semakin cepat anak lahir, semakin tinggi risiko komplikasinya.

Komplikasi bayi lahir prematur

Terdapat empat tahap kelahiran prematur yaitu tahap pertama kelahiran antara 34-36 minggu, tahap kedua prematur moderat antara 32-34 minggu, tahap ketiga sangat prematur dibawah 32 minggu, dan tahap keempat atau tahap prematur ekstrim yaitu kelahiran di bawah 25 minggu.

Kebanyakan kasus anak lahir prematur terjadi pada tahap pertama yaitu 34-36 minggu.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, bayi lahir prematur ditandai dengan beberapa gejala fisik seperti lahir bertubuh kecil dengan kepala yang sedikit besar dan tidak proporsional.

Seringkali anak terlahir prematur terlihat lebih kurus karena kurangnya penyimpanan lemak dan terlahir dengan bulu halus menyelimuti tubuhnya.

Karena kurangnya lemak padanya, anak lahir prematur cenderung memiliki temperatur yang rendah terutama ketika baru terlahir dan kesulitan bernapas.

Kebanyakan bayi yang lahir prematur memiliki kekurangan refleks untuk menghisap dan menelan yang menyebabkan kesulitan makan.

Masalah Kesehatan

Anak lahir prematur memiliki banyak komplikasi, dimulai dari komplikasi jangka pendek yang terjadi di minggu pertama kelahiran sampai efek bersifat jangka panjang yang merupakan dampak lanjutan dari kelahirannya yang terlalu cepat.

Kebanyakan masalah yang terjadi disebabkan karena kurang sempurna perkembangan organ bayi saat dalam kandungan di mana kesempurnaan perkembangannya organ tercapai setelah usia 37 minggu.

Minggu-minggu terakhir di dalam rahim sangat penting untuk kenaikan bobot yang sehat dan untuk perkembangan maksimal untuk berbagai organ vital termasuk otak dan paru-paru. Inilah mengapa bayi prematur kemungkinan memiliki lebih banyak masalah medis dan membutuhkan waktu yang lebih panjang di rumah sakit.

"Mereka juga mungkin akan memiliki masalah kesehatan jangka panjang seperti kurang mampu dalam belajar atau keterbatasan fisik,” jelas Karen Gill, MD, seorang dokter anak di Mission Neighborhood Health Center, San Fransisco.

Meskipun banyak bayi lahir prematur yang mampu bertahan hingga tumbuh besar dan dewasa, banyak di antaranya yang mengalami komplikasi yang cukup serius, yakni:

1. Cerebral palsy dan masalah kesehatan kronis

Cerebral palsy adalah gangguan dalam pergerakan dan masa otot atau postur.

Gangguan tersebut mungkin disebabkan oleh terjadinya infeksi, aliran darah yang tidak memadai, atau cedera saat otak bayi sedang berkembang. Ini bisa terjadi saat anak masih dalam kandungan atau masih dalam usia sangat muda.

Tidak hanya itu, bayi prematur lebih berisiko mengidap penyakit kronis yang beberapa sampai membutuhkan perawatan di rumah sakit. Infeksi, asma, dan masalah saat makan adalah yang paling sering terjadi.

Yang terburuk, bayi yang lahir prematur memiliki risiko besar mengalami kematian mendadak (SIDS/sudden infant death syndrome).

2. Gangguan belajar, sikap, dan psikologis
Bayi yang lahir prematur cenderung mengalami ketinggalan dibandingkan anak seusianya dalam hal perkembangan.

Terlebih pada usia sekolah, mereka lebih besar kemungkinan memiliki ketidakmampuan dalam menangkap pelajaran.

Selain itu, banyak anak yang lahir prematur mengalami keterbelakangan sikap dan mental karena perkembangannya terlambat.

3. Masalah pengelihatan, pendengaran, dan gigi
Bayi prematur kemungkinan mengalami retinopati prematuritas yaitu penyakit yang terjadi akibat pembuluh darah yang membengkak dan tumbuh terlalu cepat pada bagian retina.

Terkadang, pembuluh retina banyak melukai retina itu sendiri dan menariknya keluar dari posisi yang seharusnya.

Ketika retina mata tertarik dari bagian belakang mata, kondisi ini disebut sebagai ablasi retina di mana jika kondisi ini tidak diketahui dan tidak ditangani pada akhirnya akan menyebabkan kebutaan.

Mereka juga memiliki risiko kehilangan pendengarannya sehingga perlu dilakukan pemeriksaan pendengaran sebelum bayi di bawa pulang orang tuanya.

Untuk masalah gigi, biasanya terjadi pada anak prematur yang pernah mengalami sakit kritis.

Saat mengalami sakit kritis, anak yang lahir prematur kebanyakan mengalami masalah gigi seperti terlambatnya pertumbuhan gigi, perubahan warna gigi, dan juga gigi tumbuh tidak lurus.

Pencegahan

Terkadang kelahiran prematur memang tidak dapat diprediksi karena satu dan lain hal yang ada diluar kendali manusia.

Akan tetapi, untuk calon orangtua, terutama yang memiliki risiko, dapat melakukan tindakan pencegahan seperti salah satunya memperhatikan asupan progesteron dengan mengkonsumsi suplemen.

Kalau ibu sudah pernah melahirkan prematur, cara mencegah terulangnya melahirkan prematur bisa dengan prosedur operasi penjahitan rahim untuk mendukung uterus dan jahitan tersebut bisa dihilangkan pada waktu melahirkan.

Pastinya, keselamatan ibu dan anak adalah yang utama ya. Oleh sebab itu, semua tindakan harus dilakukan sesuai dengan saran dari dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/15/093500120/3-komplikasi-kesehatan-bayi-prematur-waspada-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke