Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Ashraf Sinclair, Usia Muda Juga Berisiko Serangan Jantung

KOMPAS.com - Artis peran Ashraf Sinclair (40), meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2/2020). Suami BCL itu disebut meninggal karena serangan jantung.

Penyakit jantung, terutama serangan jantung, seringkali dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Saat ini, angka orang-orang muda yang mengalami penyakit jantung semakin meningkat.

Seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com edisi 20 Maret 2018, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada 2013, di Indonesia, penyakit jantung koroner mencapai angka 12,1 persen dari populasi.

Penyakit ini semakin banyak diderita oleh kelompok usia muda, yakni 39 persen berusia kurang dari 44 tahun. Sebanyak 22 persen dari penderita jantung usia muda itu ada di kisaran 15–35 tahun.

Jantung memiliki beberapa jenis pembuluh, di antaranya yang paling penting adalah arteri koroner. Pada arteri ini terdapat sirkulasi darah kaya oksigen ke semua organ dalam tubuh, termasuk jantung.

Bila arteri ini tersumbat atau menyempit, aliran darah ke jantung bisa turun secara signifikan atau berhenti sama sekali. Hal ini bisa menyebabkan serangan jantung.

Beberapa gejala yang muncul akibat serangan jantung seperti:

- Nyeri dada. Bagian ini biasanya terasa seperti ditekan atau diremas pada dada sebelah kiri.

- Tidak nyaman di bagian tubuh atas. Merasakan sakit pada salah satu atau kedua lengan, punggung, bahu, leher, rahang, atau bagian atas perut (di atas pusar). Rasa tidak nyaman tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang dan kembali lagi. Kadang disertai dengan rasa gelisah dan detak jantung cepat.

- Sesak napas. Biasanya jika ini terjadi maka tubuh akan mengeluarkan keringat dingin, kepala terasa pusing, dan tubuh terasa lemas.

- Gejala lain. Pada beberapa orang muncul gejala lainnya seperti batuk, mual, muntah sering terjadi pada wanita.

Hal serupa ditemukan dalam sebuah studi, seperti dilansir dari situs www.heart.org 

Studi yang dipresentasikan pada pertemuan Sesi Ilmiah Asosiasi Jantung Amerika di Chicago dan diterbitkan dalam jurnal Circulation AHA tersebut menyelidiki serangan jantung pada anak muda, satu kelompok yang sering diabaikan dalam penelitian kardiovaskular.


Para peneliti melihat data dari studi multi-negara lebih dari 28.000 orang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung ada periode 1995 hingga 2014. Hasilnya menunjukkan, 30 persen dari pasien tersebut masih berusia 35 hingga 54 tahun.

Lebih penting lagi, mereka menemukan orang-orang yang mengalami serangan jantung semakin muda, dari 27 persen pada awal penelitian hingga 32 persen pada masa akhir penelitian.

Peningkatan terjadi terutama pada kelompok muda perempuan.

Pada perempuan, penderita cenderung menunjukkan gejala atipikal dan kasus serangan jantung pada perempuan lebih mungkin terlewatkan.

"Ini mengkhawatirkan. Hasil ini memberi tahu kita bahwa kita perlu lebih memusatkan perhatian pada populasi ini," kata penulis utama studi Dr. Sameer Arora.

Studi juga menemukan bahwa tekanan darah tinggi dan diabetes meningkat di antara semua pasien yang mengalami serangan jantung.

Dibandingkan dengan laki-laki muda dalam penelitian ini, perempuan muda bahkan lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit ginjal kronis.

Seperti dilansir dari laman timesofnews.com, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penyebab tersebut bisa jadi berada di luar kontrol, seperti jenis kelamin, usia, etnis, dan lainnya atau di dalam kontrol, seperti gaya hidup, pola makan, dan lainnya .

Beberapa faktor risiko penyakit jantung di antaranya usia lebih tua, memiliki riwayat penyakit jantung, pascamenopause, merokok, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kurang atau tidak melakukan aktivitas fisik, obesitas, gula darah tidak terkontrol, stres, konsumsi alkohol berlebih, dan lainnya.

Lalu, apa penyebab serangan jantung pada orang-orang usia muda?

Faktor usia, seperti yang kita lihat, masuk ke dalam faktor risiko penyakit jantung yang juga bisa memicu serangan jantung.

Meski begitu, angka penderita serangan jantung di usia muda terus meningkat. Beberapa penyebab yang mungkin berkontribusi terhadap masalah kesehatan jantung antara lain:

1. Diabetes tipe 2

Menurut para ahli jantung, meningkatnya jumlah diabetes tipe 2 adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk serangan jantung pada kelompok orang muda.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel dalam tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan tidak mampu menyerap dan menggunakan insulin untuk memproses gula dalam darah.

2. Obesitas

Peningkatan obesitas kemungkinan merupakan faktor lain yang berkontribusi terhadap tingginya risiko serangan jantung di kalangan kaum muda.

Obesitas adalah faktor risiko diabetes tipe 2. Ini juga merupakan penanda gaya hidup yang buruk, tidak aktif, dan diet yang tidak sehat.


3. Pola makan tidak sehat

Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan obesitas. Kondisi ini juga dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh, dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Diet yang tidak sehat dari makanan olahan dan siap saji, misalnya, dapat secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung. Makanan ini tinggi gula, garam, dan karbohidrat olahan.

4. Pola hidup tidak aktif

Pola hidup tidak aktif adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko banyak penyakit kronis, karena menjadi salah satu alasan orang bertambah berat badan.

Saat kita berolahraga, detak jantung akan meningkat sementara dan kemudian turun kembali, yang memperkuat jantung dan membuatnya lebih sehat. Kurang olahraga akan membuat kehilangan manfaat ini.

Menurut kardiolog, penyakit jantung umum terjadi pada perempuan dan laki-laki usia 55 tahun ke atas, namun kini diskusi di kalangan rumah sakit dan sekolah kedokteran tentang penyakit jantung di usia muda semakin umum dilakukan.

Serangan jantung bisa menjadi fatal dan menyebabkan kematian mendadak. Satu-satunya cara untuk mengurangi insiden serangan jantung di usia muda adalah lewat pencegahan.

Usahakan menerapkan pola makan dan pola hidup sehat, termasuk melakukan aktivitas fisik, mengurangi rokok, menghindari konsumsi alkohol, dan lainnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/18/084059520/belajar-dari-ashraf-sinclair-usia-muda-juga-berisiko-serangan-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke