Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Minyak Esensial Efektif Menyembuhkan?

KOMPAS.com - Beberapa tahun terakhir, makin banyak orang beralih ke tanaman untuk tujuan kesehatan dan penyembuhan.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena manfaat tanaman telah banyak terbukti dan bahkan banyak obat modern yang berakar pada herbologi dan sifat tanaman yang berbeda.

Namun, ada satu obat tradisional yang sementara masih diselimuti sejumlah kontroversi, justru semakin populer dari sebelumnya: minyak esensial.

Potensi Penyembuhan dengan Minyak Esensial

Kini makin banyak pakar kesehatan yang membahas tentang manfaat minyak esensial.

Karena itu, minyak ini diyakini sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis.

Sebagai contoh, sebuah survei bahkan menemukan, bahwa setidaknya sepertiga orang Amerika meyakini bahwa minyak esensial bisa menyembuhkan mereka bagaikan obat.

Dan dengan sekitar 90 jenis minyak esensial yang tersedia saat ini (biasanya dikemas dalam botol kecil), seakan ada "obat" untuk semuanya.

Stres? Coba minyak esensial lavender dan cendana. Perlu sedikit peningkatan libido? Bisa mencoba jasmine dan ylang-ylang.


Tetapi apakah sebenarnya efektif?

Sulit untuk mengatakannya, karena sains masih belum benar-benar membuktikannya. Inilah mengapa secara ilmiah minyak esensial belum dapat direkomendasikan.

Ini karena, meskipun minyak esensial pada dasarnya terbuat dari bahan alami seperti biji tanaman, bunga, batang atau akar, mereka masih belum melalui pengujian ketat FDA (Food and Drugs Administration) dan proses persetujuan seperti obat bebas yang tersedia di apotek terdekat untuk membuktikan hasil dan efek yang dijanjikan, serta menjamin bahwa mereka aman untuk kita.

"Minyak esensial bukan termasuk obat medis, karena efeknya belum sepenuhnya dinilai dalam ilmu pengetahuan," kata Hideki Kashiwadani, seorang peneliti fisiologi di Universitas Kagoshima, Jepang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/29/225634520/benarkah-minyak-esensial-efektif-menyembuhkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke