Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Singapura, Masyarakat Diminta Tidak Panik Hadapi Covid-19

KOMPAS.com - Seperti kita ketahui, Singapura telah mengonfirmasi 32 kasus warganya yang terinfeksi virus corona (COVID-19). Namun bagaimana pemerintah Singapura mampu menenangkan warganya agar tak panik?

Dalam laman Channel New Asia disebutkan, bahwa melawan rasa takut adalah bagian penting dalam memerangi COVID-19.

Sekalipun ada upaya-upaya oleh para dokter, keamanan yang mumpuni, dan para profesional lainnya, perasaan takut atau bahkan firasat apokaliptik tampaknya telah berkembang selama berjangkitnya wabah tersebut.

Misalnya, akhir pekan lalu warga Singapura berbondong-bondong ke supermarket dengan panik membeli dan menimbun kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok.

Kepanikan juga terasa di transportasi umum, dimana warga Singapura kerap tak nyaman saat ada petugas medis berseragam ada dalam satu kendaraan dengan mereka.

Bagaimana agar tetap tenang?

"Tetap tenang dan terus berjalan" sangat berguna dalam masa-masa sulit ini. Mantra itu harus berlaku bagi warga Singapura, dalam upaya mengataasi rasa takut, dan pemerintah melanjutkan upaya untuk menghilangkan rasa takut kolektif ini dengan mambenagun kepercayaan.

Para pemimpin harus menjaga profil publik yang tinggi dan berbicara terus terang tentang yang baik, yang buruk, dan yang paling buruk dari upaya yang telah dijalani.

Kehadiran mereka dalam mengatasi masalah akan memberikan kepemimpinan yang dibutuhkan, menenangkan keyakinan, dan meningkatkan kepercayaan publik.

Kemajuan dan update berita terbaru tentang Corona dari saluran resmi pemerintah, termasuk melalui WhatsApp juga sangat membantu.

Untuk menambah stabilitas dan meningkatkan komunikasi, pemerintah harus mengadakan konferensi pers secara teratur pada waktu-waktu tertentu sehingga publik bisa mendapatkan pembaruan rutin, dan menghindarkan informasi hoax.

Pemerintah juga harus mengeksplorasi siaran konferensi pers ini, sehingga publik mendapatkan informasi dengan cepat dan langsung.

Meningkatkan komunikasi tentang mengapa langkah-langkah tertentu diambil dan memastikan tidak ada sumber berita yang lainnya juga penting dilakukan.

Memang, menantang untuk memastikan komunikasi yang akurat dalam iklim ketakutan umum. Namun, upaya harus terus dilakukan untuk melawan berita hoax yang beredar.

Yang perlu digarisbawahi juga adalah kesiapan para pemimpin bisnis untuk menghadapi ini. Bagaimana memastikan ketersediaan barang pokok dan juga fasilitas penunjang.

Pada akhirnya, warga Singapura memiliki alasan yang kuat untuk percaya bahwa pihak berwenang berkomitmen dan cukup kompeten untuk melindungi kesejahteraan publik.

Apa yang telah mereka lakukan sejauh ini, juga seharusnya tidak memberi alasan terlalu banyak kekhawatiran.

Yang tak kalah penting adalah bagi warga Singapura untuk memercayai warga negara mereka untuk tidak merusak kesehatan dan kepercayaan publik melalui tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak berperasaan.

Mereka pun menyadari masih memiliki banyak pekerjaan untuk memelihara ketahanan sosial.

Sehingga, tidak ada alasan untuk tak mempercayai kemampuan dan tekad untuk mengatasi bahaya yang jelas, selain rasa takut itu sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/02/145456320/belajar-dari-singapura-masyarakat-diminta-tidak-panik-hadapi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke