Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Nagita Slavina, Waspadai 5 Tanda Keguguran

KOMPAS.com - Keguguran yang dialami artis peran Nagita Slavina membuat banyak pihak turut bersedih.

Seperti diketahui, istri artis peran yang juga pembawa acara, Raffi Ahmad itu keguguran setelah kehamilannya berusia 1 bulan.

Nagita mengetahui dirinya hamil setelah pulang dari Jepang. Sayangnya, setelah memeriksakan diri ke dokter, wanita yang karib disapa Gigi ini dinyatakan kehilangan calon anak keduanya itu.

Saat hamil, kemungkinan mengalami keguguran akan selalu ada.

Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, sebanyak 41% wanita yang disurvei yang mengalami keguguran merasa mereka melakukan sesuatu yang salah.

Banyak juga yang percaya, bahwa mengangkat benda berat atau stres yang tinggi mungkin menyebabkan keguguran.

Pada kenyataannya, keguguran (kehilangan janin sebelum 20 minggu) terjadi pada sekitar 10% kehamilan yang diketahui, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sisanya, keguguran tersebut disebabkan oleh kelainan kromosom yang tidak bisa dicegah.

Sementara itu terkadang wanita dapat mengalami keguguran berulang, keguguran dua kali atau lebih secara berturut-turut, bisa jadi pertanda suatu kondisi yang perlu diperiksa untuk penyebab mendasar seperti cacat genetik atau kondisi kronis.

Sebenarnya, ada beberapa gejala awal keguguran yang bisa kamu pahami agar lebih cepat mendapatkan pertolongan dari dokter sebelum terlambat.

1. Mengalami pendarahan hebat

Meskipun pendarahan adalah tanda keguguran, hal ini tergantung pada jenis pendarahan yang dialami.

Bercak, misalnya, bisa jadi adalah hal yang normal.

“Ketika telur yang subur membuahi atau tertanam ke dalam rahim, kamu mungkin melihat beberapa bercak,” kata Dr. Kecia Gaither, spesialis kebidanan-kandungan dan spesialis kedokteran janin ibu.

Ibu hamil juga bisa mengalami pendarahan, karena bagian belakang plasenta yang berkembang.

“Namun, darah merah cerah dan pendarahan hebat, seharusnya bisa menjadi pertanda,” kata Dr. Gaither.

Jika kehamilan berlanjut setelah beberapa perdarahan, biasanya akan masuk dalam kelompok rentan keguguran dan perlu dipantau oleh dokter kandungan-kebidanan.

2. Gumpalan darah dan jaringan yang sangat besar

Meskipun beberapa pendarahan dan bercak mungkin normal dan tidak perlu dikhawatirkan, selama kehamilan, pembekuan dalam bentuk apa pun akan membuat ibu hamil harus lebih sering bertemu dengan dokter kandungannya.

Menurut Planned Parenthood, beberapa gumpalan bahkan dapat tumbuh sebesar lemon. Tubuh juga dapat mengalami pembentukan jaringan lain (yang akan sangat mirip pendarahan hebat), atau cairan vagina berwarna merah muda terang.

Untuk itu, jika kamu sedang hamil dan melihat ada sesuatu yang keluar dari vagina, saatnya untuk menemui dokter.


3. Mengalami sakit seperti kram PMS

“Kram seperti menstruasi bisa benar-benar normal ketika rahim mulai mengembang,” kata Dr Gaither.

Di waktu lain, kram bisa menjadi tanda keguguran dini.

"Kram ini berasal dari rahim yang berkontraksi mencoba mengeluarkan janin,” kata Dr Gaither.

Pendarahan dan kram mungkin juga merupakan tanda-tanda masalah kehamilan lainnya, seperti kehamilan ektopik (ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di suatu tempat di luar rahim, biasanya ke saluran tuba).

Jadi, jika mengalami pendarahan dan kram setelah mengetahui kamu tengah mengandung, ada baiknya memeriksakan kondisi ke dokter.

4. Sakit punggung

Sama seperti kram, kamu juga mungkin merasakan sakit punggung bagian bawah yang bisa membuat tidak nyaman, sakit pada punggung bisa ringan hingga berat.

Padahal, sekali lagi, ini bisa normal dalam kehamilan yang sehat juga. Saran terbaik memang membosankan, tetapi benar yakni, selalu bicarakan dengan dokter jika kamu mengkhawatirkan gejala yang dialami.

5. Dokter kandungan tidak menemukan detak jantung

Menurut Planned Parenthood, hal ini sebenarnya bukanlah tanda-tanda keguguran. Tapi hal ini bisa dialami karena seorang wanita tak merasa sedang hamil

"Dalam situasi lain, wanita dapat mengalami kehamilan yang tidak dapat bertahan", kata Dr. Gaither. Atau bisa disebut juga keguguran yang terlewat.

Ini terjadi ketika kehamilan gagal berkembang, terutama pada trimester pertama. Kamu mungkin memperhatikan bahwa gejala yang dirasakan sebelumnya (mual, misalnya) telah hilang, meskipun ini mungkin tidak hilang sampai kadar hormon menurun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/05/071500020/belajar-dari-nagita-slavina-waspadai-5-tanda-keguguran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke