Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vans Rancang Sneaker "Khusus" bagi Para Penyandang Autisme

Demikian juga dengan Vans. Merek sneaker skateboarding itu membuat koleksi terbaru khusus untuk penyandang gangguan spektrum autisme (ASD-Autism Spectrum Disorder).

ASD adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan hambatan dalam berinteraksi sosial, komunikasi, serta memiliki pola perilaku dan minat yang terbatas, serta berulang.

Hambatan perkembangan ini dapat terlihat sebelum anak berusia tiga tahun, sehingga diagnosis autisme sudah dapat ditentukan lebih awal.

Bahkan, dalam beberapa kasus autisme sudah dapat didiagnosis semenjak usia 18 bulan. Meskipun begitu, sindrom-sindrom yang muncul dapat ditemukan pada semua kelompok umur.

Nah, pada koleksi sneaker Vans ini, disematkan elemen sensorik inklusif, seperti palet warna yang menenangkan.

Lalu ada fitur yang dititikberatkan pada kebutuhan indera sentuhan, pengelihatan, dan suara.

"Sejak tahun 1966, Vans telah berdiri sebagai juara individualitas dan ekspresi diri. Dengan proyek ini, Vans merayakan aspek unik semua orang," demikian pernyataan resmi Vans.

Salah satu orangtua dari anak penyandang ASD, Connie LaBouff mengatakan kepada CNN, dia hampir menangis ketika melihat koleksi Vans terebut.

Putra LaBouff, Logan (8), didiagnosis menyandang ASD saat berusia tiga tahun.

"Dia memiliki bahasa ekspresif yang terbatas, dan selalu berjuang memakai sepatu," kata dia.

LaBouff mengatakan, sulit menemukan sepatu untuk sang anak karena tubuh yang semakin besar. Terutama sepatu tanpa tali, karena Logan tidak mampu mengikat sepatunya.

Sebagian besar koleksi Vans terbaru dirancang dalam bentuk slip-on, -tak lain untuk memudahkan pemakaian.

Pada rancangan khusus untuk anak-anak dan balita juga dilengkapi penutupan hook-and-loop tunggal.

"Kait dan ikatan tali tunggal membuat dia bisa memakai sepatu dan menyesuaikan seberapa ketat yang dibutuhkan," kata LaBouff.

"Bagian toe yang diperkuat memungkinkan dia memakai sepatu lebih lama tanpa khawatir harus mengganti sepatu."

Orangtua lainnya, Joyce Skogen juga memberikan komentar senada. 

"Sebagai ibu dari seorang anak dengan ASD, sulit menemukan pakaian dan sepatu yang memenuhi kebutuhan putri saya," ujar Skogen kepada CNN.

Skogen menyebut, slip-on dari Vans menawarkan kebebasan pada putrinya.

"Saya menghargainya ketika produsen membawa ini menjadi masalah ringan yang penting bagi masyarakat."

Vans pun bakal menyumbangkan minimal 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 juta hasil dari koleksi ini ke A.skate Foundation.

A.skate Foundation adalah organisasi nirlaba yang mengajarkan skateboarding kepada anak-anak penyandang autisme.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/12/140110420/vans-rancang-sneaker-khusus-bagi-para-penyandang-autisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke