Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana yang Lebih Baik: Alarm Bangun Tidur yang Lembut Atau Agresif?

KOMPAS.com - Tidak berlebihan jika terbangun tanpa alarm bangun tidur adalah ciri tidur berkualitas. Itu idealnya.

Namun kenyataannya, ada banyak orang yang susah meninggalkan nyamannya kasur tanpa alarm bangun tidur. Nah, mana yang lebih baik, terbangun dengan alarm lembut atau bunyi yang agresif?

Idealnya, alarm bangun tidur tidak mengagetkan. Suara yang lembut dan perlahan “menggiring” tubuh terbangun dari tidur lelap akan membuat tubuh tidak stres. Apalagi, bunyi agresif juga tidak baik untuk detak jantung dan tekanan darah.

Jika Anda masih terpikir bahwa “mengagetkan” tubuh dengan alarm bangun tidur adalah hal yang efektif untuk memulai hari, coba pikir ulang.

Ketika tubuh mendengar suara terlalu keras dan agresif, maka sistem saraf simpatik akan aktif.

Ketika sistem saraf simpatik aktif, maka “fight” atau “flight” akan mengambil alih mekanisme tubuh. Tubuh akan berada dalam kondisi tertekan atau stres.

Artinya, memilih alarm bangun tidur yang mengagetkan hanya akan membuat tubuh memulai hari dalam kondisi stres fisiologis.

Belum lagi jika seseorang masih bergulat dengan cara mengatasi susah tidur. Tidur semalaman belum tentu berkualitas, ditambah lagi dengan pemicu stres berupa alarm bangun tidur terlalu keras.

Sebuah penelitian dari National Institute of Industrial Health di Jepang menemukan bahwa suara bising dari alarm bangun tidur tidak baik untuk jantung. Tekanan darah dan detak jantung bisa naik tiba-tiba sehingga level stres meningkat.

Lalu, bagaimana suara alarm bangun tidur yang ideal?

1. Coba eksperimen

Tentu setiap orang memiliki selera musik dan preferensi suara yang berbeda, termasuk ketika berurusan dengan alarm bangun tidur.

Ada yang tidak suka dengan suara ombak atau kicau burung, ada pula yang suka dengan suara itu karena mengingatkannya akan memori menyenangkan di masa lalu.

Mengingat tiap orang punya selera yang beragam, cobalah bereksperimen dengan pilihan alarm bangun tidur lembut yang disukai.

Tak hanya nada, tapi juga bagaimana alarm bangun tidur secara perlahan menjadi lebih kencang atau intens. Pilih mana yang paling alami untuk Anda.

2. Tiru mekanisme alami tubuh

Alarm bangun tidur yang ideal adalah yang bisa meniru mekanisme alami tubuh saat terjaga. Artinya, ada fase transisi dari tidur lelap hingga perlahan benar-benar terjaga.

Itulah pentingnya memilih alarm bangun tidur dengan suara yang lembut dan rileks ketimbang yang terlalu agresif.

3. Sesuaikan dengan kondisi tubuh

Tak harus memiliki hanya satu jenis alarm, Anda bisa memilih beberapa alarm bangun tidur. Sesuaikan pilihan dengan banyak faktor, seperti akhir pekan atau bukan, kondisi fisik sebelum tidur, ada rencana olahraga di pagi hari, hingga cuaca di luar.

4. Ubah rutinitas malam hari

Apabila berbagai alarm bangun tidur masih membuat Anda susah terbangun, ada baiknya melihat apa yang salah dari rutinitas di malam hari.

Apakah tidur terlalu larut? Kebiasaan makan terlalu dekat dengan waktu tidur? Perlu rutinitas baru seperti meditasi singkat di malam hari?

Siapa tahu, mengubah rutinitas malam hari bisa mengubah kualitas tidur Anda secara signifikan. Tentu ketika kualitas tidur tercukupi, akan ada dampak positif jangka panjang baik untuk jiwa dan tubuh.

Profesor dari Department of Neurology di Georgetown University Medical Centre Washington DC juga setuju bahwa alarm bangun tidur yang ideal adalah yang membantu tubuh terbangun secara alami.

Beberapa pilihan bunyi dan musik yang bisa jadi alternatif alarm bangun tidur yang baik adalah:

  • Suara ombak
  • Kicauan burung
  • Suara arus sungai
  • Instrumen lembut seperti biola, piano, flute
  • Jazz lembut
  • Derai hujan
  • Lagu favorit Anda

Tentu saja Anda bebas menyesuaikan preferensi sesuai selera. Penting juga untuk mengingat bahwa bukan alarm bangun tidur yang sepenuhnya menentukan bagaimana Anda terbangun di pagi hari, tapi ada yang lebih penting: menjaga kualitas tidur.

Jika sejak malam hari rutinitas sebelum tidur sudah baik, tidur pun akan berkualitas. Tidur berkualitas dengan durasi 6-8 jam tentu sudah lebih dari cukup untuk mencegah Anda menekan tombol snooze saat alarm bangun tidur berdering.

Bahkan bisa jadi, Anda akan terbangun secara alami lebih dulu ketimbang alarm yang sudah dipasang. Selamat mencoba!

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/17/194527920/mana-yang-lebih-baik-alarm-bangun-tidur-yang-lembut-atau-agresif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke