Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Tantrum Cari Perhatian, Orangtua Harus Bagaimana?

Jika tidak, mereka akan berusaha membuat apa yang terjadi di sekelilingnya sesuai dengan keinginan mereka.

Itulah mengapa kebanyakan anak-anak senang mencari perhatian. Bahkan, sebagian dari mereka sengaja berperilaku tidak baik demi mendapatkan perhatian.

Jika mereka tidak mendapatkan perhatian itu, mereka akan menangis dan tidak kooperatif. Kita biasa menyebutnya tantrun.

Ketika anak berperilaku demikian hingga orangtua merasa terperangkap, apa yang sebaiknya dilakukan?

Sebagai permulaan, cobalah mengabaikannya setidaknya 1-2 menit. Ini memang tidak mudah dilakukan, apalagi jika berhadapan dengan amarah anak.

Orangtua harus punya tekad yang kuat.

Selalu ada kemungkinan mereka akan diam, dan respons orangtua mengajarkan anak bahwa dia tidak selalu bisa dituruti.

Jika mereka masih berperilaku sama beberapa menit ke depan, dan kita merasa tidak bisa mengabaikannya lebih lama, hampirilah si anak.

Cobalah tenang -jangan menghadapi mereka dengan ledakan amarah, dan yakinkan si anak bahwa dia akan merasa lebih baik jika lebih tenang.

Beberapa orangtua memilih memindahkan anak yang tantrum ke tempat lain yang lebih tenang.

Hal itu demi mengurangi perhatian yang mungkin mereka dapatkan dengan berperilaku buruk.

Beberapa hal perlu orangtua perhatikan:

1. Tetap bersama anak

Meninggalkan anak ketika tantrum akan membuat mereka merasa terpinggirkan alih-alih diberi batas waktu.

2. Tetap tenang

Kehilangan kesabaran ketika menghadapi anak yang tantrum tidak akan membantu mereka mengelola amarahnya.

Tegas, namun tenang. Sehingga kita bisa memberi contoh positif yang bisa mereka ikuti.

3. Bicara dengan suara sekecil mungkin

Orangtua tentu tidak ingin menjadi perhatian orang banyak, jadi pastikan kita mengajak anak berbicara dengan suara yang kecil.

4. Pilih tempat tenang

Tempat kita berbicara dengan anak haruslah bebas dari gangguan, termasuk orang lain.

5. Beri batas waktu dan patuhilah

Beri batasan waktu, misalnya beberapa menit, dan lihatlah apakah anak akan tenang secara perlahan pada batas waktu tersebut.

Ulangi sesering yang bisa kita perlukan. Bagi beberapa anak, efek memberi batas waktu cenderung tidak instan melainkan kumulatif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/18/060000120/anak-tantrum-cari-perhatian-orangtua-harus-bagaimana-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke