Tekanan Jadi Figur Publik, Gigi Hadid Pernah Alami Kecemasan

KOMPAS.com - Supermodel Gigi Hadid tampak menjalani kehidupan yang sempurna dari luar, namun bukan berarti ia tak pernah mengalami di sepanjang hidupnya.

Dalam sesi panel untuk kampanye #PerfectNever merek perlengkapan olahraga Reebok, Gigi membuka diri tentang gejala kecemasan yang dialaminya.

Ia mengungkapkan bahwa kecemasan itu berkaitan dengan tekanan menjadi seorang figur publik yang banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat luas.

Tekanan yang dirasakannya memuncak hingga pada akhirnya ia sempat mengambil jeda sejenak dari media sosial pada 2016. Kecemasan datang sesaat sebelum ia menjalani beberapa sesi wawancara.

"Saat itu aku merasa hampir mati lemas oleh dunia dan opini-opini yang ada. Kadang-kadang aku harus benar-benar duduk berkata pada diri sendiri, kamu adalah orang yang baik," katanya.

Gigi juga menyebut dalam sebuah wawancara bersama PeopleStyle, orang-orang cenderung bersikap seolah mereka layak mengetahui lebih dalam mengenai dirinya hanya karena ia seorang figur publik.

Meskipun kakak dari model Bella Hadid itu menyadari orang-orang yang berstatus non-selebriti pun kini kekurangan privasi karena pengaruh era digital saat ini, di mana informasi tetang sesuatu dan seseorang lebih mudah didapatkan.

"Jadi ini sebetulnya dirasakan juga oleh semua orang. Ini gila dan sangat baru untuk manusia. Kita tidak pernah merasakan itu sebelumnya," kata Gigi.

Dalam sebuah wawancara di Harper's Bazaar, penyanyi Taylor Swift pernah memuji Gigi karena kemampuan untuk tetap fokus pada masa-masa stres. Taylor merasa kagum dan bertanya pada Gigi apa yang membuatnya bisa bersikap demikian.

"Apakah itu sesuatu yang alami saja bagimu?" tanya pelantun Shake It Off itu.

Gigi mengatakan, ia merasakan versi terbaik dirinya ketika mengekspresikan secara penuh apa yang dirasakannya, baik itu melalui akting, menulis atau berbicara. Cara- cara itu dilakukannya untuk mengatasi stres dan meraih apa yang perlu dicapainya.

Menurutnya, jujur selalu mengarahkan kita pada sesuatu yang baik, bahkan ketika hal itu sulit dilakukan atau membuat suasana menjadi canggung.

"Kita tidak akan pernah salah dengan menyampaikan kepada orang lain apa yang kita rasakan dan menyampaikan yang sebenarnya. Dan kita juga selalu belajar sesuatu dari itu," kata Gigi.