Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virus Corona Juga Mengubah Kebiasaan Orang Berbelanja...

Beberapa kebiasaan itu bisa menjadi keuntungan bagi bisnis untuk pengecer online. Setidaknya demikianlah hasil survei Coresight Research yang dilakukan minggu lalu.

Ketika wabah terus berlanjut, dua pertiga orang yang disurvei mengatakan mereka berencana untuk lebih banyak berbelanja online.

Lebih dari sepertiga responden mengatakan, mereka berencana berbelanja online lebih sering, dan mengurangi belanja di toko dalam jangka panjang.

Memang, ada fenomena pembelian panik dalam urusan bahan makanan dan kebutuhan pokok rumah tangga lain.

Namun, laporan Coresight menunjukkan, konsumen bakal memperketat pengeluaran mereka ketika menyangkut masalah yang tidak esensial.

Cuma di bawah 13 persen responden Coresight yang masih mengatakan akan mengurangi pembelian di kategori apparel dan footwear.

Selain itu, sebagian besar responden Coresight (72 persen) mengatakan, mereka akan menghindari pusat perbelanjaan ketika wabah memburuk.

Bahkan dari jumlah itu, ada 64 persen yang menyebut mereka akan menghindari seluruh toko.

Di ranah fesyen Amerika Serikat, banyak pengecer telah menutup semua tokonya untuk sementara waktu karena virus corona. Hal ini tentu akan menurunkan angka penjualan.

Di tengah penutupan sementara toko, e-commerce bisa menjadi solusi untuk beberapa merek fesyen.

Satu dari tiga orang yang disurvei oleh Coresight menyebut, sehubungan dengan wabah, mereka berencana membeli lebih banyak pakaian secara online daripada yang biasa mereka lakukan.

Meskipun penjualan online dinilai akan meningkat, pengecer memprediksi penjualan di toko menurun.

Banyak pengecer menutup toko mereka sampai akhir Maret atau awal April 2020 karena rekomendasi social distancing.

Seruan semacam itu antara lain berlaku di sejumlah negara bagian, seperti New York, California dan Illinois, di mana di sana semua bisnis yang tidak esensial ditutup.

Bahkan, ahli kesehatan masyarakat mengatakan, penutupan itu bisa berlanjut lebih lama.

Akibat ketidakpastian situasi saat ini, beberapa perusahaan footwear kenamaan, termasuk Dick's Sporting Goods, Skechers, dan TJX Co., telah menutup usaha mereka.

Secara global, lebih dari 362.000 orang telah terinfeksi virus corona, dan hampir 15.500 orang meninggal dunia, berdasarkan data Johns Hopkins. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/24/143349420/virus-corona-juga-mengubah-kebiasaan-orang-berbelanja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke