Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Kanker Testis, Kenali Gejalanya Sejak Dini

American Cancer Society mengungkap perbandingan, sekitar satu dari 250 pria mengembangkan kanker testis dalam hidup mereka.

Disebutkan, kemungkinan kematian akibat penyakit ini adalah 1:5.000.

Johns Hopkins Medicine menyebut, tingkat kelangsungan hidup 95 persen untuk pria yang terjangkit kanker testis.

Semakin cepat terdeteksi, maka semakin baik peluang untuk sembuh.

Nah, berikut ini adalah praktik terbaik untuk mengetahui apakah diri kita terkena kanker testis atau tidak.

Mengecek kanker testis

Pria harus melakukan pemeriksaan sendiri sekitar sebulan sekali. Demikian dikatakan Kelvin A. Moses, MD, profesor urologi di Vanderbilt University Medical Center.

"Penyakit ini umumnya menyerang pria muda," ujar dia lagi.

Moses merekomendasikan pemeriksaan testis saat mandi, karena air hangat membuat skrotum dan otot-otot yang memegang testis menjadi rileks.

Berikut langkah demi langkah untuk mengecek kondisi testis.

1. Berdiri dengan kaki selebar bahu.

2. Dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, gerakkan perlahan satu testis ke arah depan dan belakang.

3. Coba rasakan pertumbuhan atau massa yang muncul sebagai bintil keras pada testis.

4. Pemeriksaan bisa cepat dilakukan tanpa memeras atau mencubit testis. Umumnya tidak menyakitkan, namun jika ada pertumbuhan sel kanker akan timbul rasa sakit.

5. Ulangi langkah 1-4 dengan testikel lainnya.

Pada kanker testis, pria harus lebih peduli dengan testis, kata Michael R. Harrison, MD, ahli onkologi genital-urin dan profesor kedokteran di Duke University Health.

"Jika berada di seputar selangkangan, maka ada hal-hal lain yang mungkin seseorang rasakan."

Torsi testis adalah salah satu kondisi yang kerap disalahkan untuk kanker testis. Ini terjadi ketika tali sperma kusut dan memotong darah ke testis.

Biasanya, hal ini disertai rasa sakit dan bengkak dan harus mendapat penanganan medis.

Torsi testis paling umum terjadi pada pria berusia 12-18 tahun dan memengaruhi sekitar 1:4.000 pria di bawah usia 25 tahun. Data ini dilansir Cleveland Clinic.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan kanker atau tumor ganas pada testis relatif tidak menyakitkan ketika ditemukan.

Pada kedua kondisi tersebut, harus segera menghubungi seorang profesional medis untuk menjalani tes lebih lanjut.

"Jika seseorang merasa apa yang dia pikirkan adalah massa di testisnya, saya pertama-tama akan mengambil napas dalam dan bersantai karena jika itu kanker testis, besar kemungkinan itu disembuhkan," kata Harrison.

Jika massa atau bobot dirasakan, seorang dokter medis biasanya memberikan USG skrotum untuk melihat seberapa besar pertumbuhannya.

CT scan dapat menentukan apakah ada kanker yang menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian lain dari tubuh.

Siapa saja yang berisiko?

Terlepas dari usia, faktor risiko utama penyakit ini adalah riwayat kanker testis dan kriptorkidisme dari keluarga, dan testis yang tidak turun.

Pria yang memiliki kondisi ini sejak lahir mempunyai kemungkinan 5-10 kali terkena kanker testis di kemudian hari, dibandingkan pria pada umumnya.

Hubungan antara testis yang tidak turun dan kanker masih relatif belum diketahui.

Penelitian di tahun 2014 olehNational Review of Urology mengungkap, pria yang bekerja di bidang pemeliharaan pesawat dan pemadam kebakaran memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena penyakit ini.

Pada studi tentang tren global kanker testis dalam jurnal Medicine, para peneliti memeriksa peningkatan kasus kanker testis berbanding tingkat kematian.

Hasilnya, diagnosis dan pengobatan dini di negara-negara yang lebih makmur menunjukkan peningkatan nyata dalam tingkat kelangsungan hidup.

Lalu, meski semua pria berisiko terkena kanker testis, tetapi ada sedikit lebih banyak kasus terlihat pada pria keturunan Kaukasia Eropa Utara, dibandingkan etnis Asia dan Afrika.

Kasus kanker testis pada orang Afrika-Amerika adalah 1:4 di antara orang kulit putih, demikian data dari penelitian di tahun 2005 yang diterbitkan di Urology Journal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/04/075543520/waspada-kanker-testis-kenali-gejalanya-sejak-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke