Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakai Air Panas, "Aturan Baru" Cuci Pakaian di Tengah Pandemi Covid-19

Ketakutan pakaian yang kita kenakan saat membeli makanan ke luar rumah dihinggapi virus corona kerap menghantui.

Apalagi informasi yang beredar pun membenarkan, SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dapat hidup hingga beberapa jam di luar tubuh manusia, -tergantung pada jenis permukaannya.

Covid-19 tersebar melalui droplet kecil yang dikeluarkan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi, setelah batuk atau bersin.

Disebutkan, sekali batuk saja dapat menghasilkan hingga 3.000 tetesan sekitar 1-5 mikrometer, atau 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia.

Sebuah penelitian yang dilakukan Neeltje van Doremalen -seorang ahli virologi di National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, dan koleganya di Rocky Mountain Laboratories di Hamilton, Montana, mendapat sebuah kesimpulan.

Virus corona dapat bertahan hidup hingga 24 jam di atas karton, dan 2-3 hari di permukaan plastik dan stainless steel.

Studi ini juga menemukan, virus tersebut bisa bertahan dan tetap menular ketika mengambang di udara selama tiga jam setelah batuk.

Oleh karena itu, bahkan jika kita tidak menyentuh apa pun saat berada di luar, ada kemungkinan virus dapat berjalan melalui udara yang terkontaminasi, dan terperangkap dalam serat pakaian.

Namun, Vincent Munster, Kepala Bagian Ekologi Virus di Rocky Mountain Laboratories, menyebut, virus tersebut dapat mengering lebih cepat pada serat alami yang menyerap.

Diperkirakan, virus akan melemah lebih cepat pada pakaian daripada di permukaan yang keras.

"Kami berspekulasi, karena bahan berpori itu cepat kering, dan mungkin menempel pada serat," kata dia kepada BBC.com.

Meski demikian, belum ada penelitian yang menentukan berapa lama virus bisa bertahan pada pakaian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan agar pakaian yang dikenakan di luar harus segera dicuci dengan air panas secukupnya, bersama dengan deterjen berkualitas baik.

Demikian pernyataan CDC yang dikutip oleh South China Morning Post.

Air panas dan sabun terbukti efektif menonaktifkan virus corona. Dan, semakin panas airnya, semakin baik.

CDC mengatakan, suhu di atas 75 derajat celcius dapat membunuh sebagian besar virus penyebab flu.

Kita bisa mencuci pakaian dengan mesin atau dengan tangan. Namun, pastikan untuk mencuci tangan setelah memegang pakaian kotor.

Jika kita tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk mencuci pakaian segera, disarankan untuk menyimpan pakaian dalam tas bersih atau tertutup, sampai hari pencucian.

Jangan lupa untuk membersihkan dan mendisinfeksi keranjang dan tas setelah dikosongkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/07/074910620/pakai-air-panas-aturan-baru-cuci-pakaian-di-tengah-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke