Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Glenn Fredly Meninggal karena Meningitis, Apa Itu?

KOMPAS.com - Musisi kenamaan Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) pukul 18.00 WIB. Pelantun “Cinta Putih” ini dikabarakan meninggal dunia, karena penyakin meningitis yang ia derita.

Apa itu penyakit meningitis?

Meningitis adalah peradangan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Pembengkakan akibat meningitis biasanya memicu gejala-gejala seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.

Sebagian besar kasus meningitis disebabkan oleh infeksi virus, tetapi infeksi bakteri, parasit dan jamur bisa menjadi penyebab lainnya.

Beberapa kasus meningitis membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Tapi pada kasus lain, dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan antibiotik darurat.

Gejala menignitis

Gejala meningitis dini dapat menyerupai flu (influenza). Gejala dapat berkembang selama beberapa jam atau beberapa hari.

Tanda-tanda dan gejala yang mungkin pada dewasa dapat meliputi:

* Demam tinggi yang tiba-tiba

* Leher kaku

* Sakit kepala parah yang tak seperti biasanya

* Sakit kepala karena mual atau muntah

* Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi

* Kejang

* Kantuk atau susah bangun

* Sensitivitas terhadap cahaya

* Tidak nafsu makan atau haus

* Ruam kulit (kadang-kadang, seperti pada meningitis meningokokus)

Kapan harus ke dokter

Cari perawatan medis segera jika kamu atau anggota keluarga lainnya memiliki gejala meningitis, seperti:

- Demam

- Sakit kepala parah terus-menerus

- Kebingungan

- Muntah

- Leher kaku

Meningitis disebabkan oleh bakteri serius, dan bisa berakibat fatal dalam beberapa hari tanpa perawatan antibiotik yang tepat. Perawatan yang tertunda meningkatkan risiko kerusakan otak permanen atau kematian.

Penting juga untuk berbicara dengan dokter jika anggota keluarga atau kamu menderita meningitis. Penderita mungkin juga perlu minum obat untuk mencegah infeksi.


Penyebab meningitis

Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari meningitis, diikuti oleh infeksi bakteri dan ada kalanya infeksi jamur.

Karena infeksi bakteri dapat mengancam jiwa, mengidentifikasi penyebabnya sangat penting.

Bakteri meningitis

Bakteri yang memasuki aliran darah dan melakukan perjalanan ke otak dan sumsum tulang belakang menyebabkan meningitis bakteri akut.

Tetapi itu juga bisa terjadi ketika bakteri langsung menyerang meninges. Ini mungkin disebabkan oleh infeksi telinga atau sinus, fraktur tengkorak, atau dalam kasus tertentu setelah menjalani operasi.

5 Faktor risiko meningitis

1. Melewatkan vaksinasi

Risiko meningitis akan meningkat bagi siapa saja yang belum menyelesaikan jadwal vaksinasi anak atau dewasa yang direkomendasikan.

2. Usia

Sebagian besar kasus meningitis virus terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Sedangkan, meningitis bakteri umum terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun.

3. Hidup dalam lingkungan komunitas

Mahasiswa yang tinggal di asrama, anggota di pangkalan militer, dan anak-anak di sekolah berasrama dan fasilitas penitipan anak berisiko lebih besar terkena meningitis meningokokus.

Ini mungkin karena bakteri menyebar melalui rute pernapasan, dan menyebar dengan cepat melalui kelompok besar.

4. Kehamilan

Kehamilan meningkatkan risiko listeriosis - infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan meningitis.

Listeriosis meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.

5. Sistem kekebalan tubuh terganggu

AIDS, kecanduan alkohol, diabetes, penggunaan obat-obatan penekan kekebalan dan faktor-faktor lain yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga membuat tubuh lebih rentan terhadap meningitis.

Mengangkat limpa juga meningkatkan risiko meningitis. Karena itu, siapa pun yang tidak memiliki limpa harus mendapatkan vaksinasi untuk meminimalkan risiko meningitis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/08/212520020/glenn-fredly-meninggal-karena-meningitis-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke