Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Gejala Stres Selama Masa Karantina di Rumah Saja

KOMPAS.com – Mengarantina diri di rumah berperan penting untuk mencegah infeksi virus Covid-19. Tetapi, bukan berarti gampang menjalani perubahan seperti sekarang. Banyak orang yang merasa stres dan cemas selama masa karantina ini.

Meningkatnya kecemasan dan gangguan mental ini dialami oleh banyak orang di seluruh dunia yang sedang menjalani pembatasan jarak fisik.

Penyebab utama dari gangguan mental tersebut adalah karena hilangnya rasa kendali terhadap situasi, merasa mendadak dijauhkan dari dunia luar, dan tidak lagi bisa melakukan kegiatan harian seperti sebelumnya.

Chief Health and Nutrition Officer Herbalife Nutrition, Gary Small mengatakan, dalam situasi yang serba tidak pasti seperti sekarang, kesehatan mental seharusnya juga menjadi prioritas utama.

“Mengelola stres dan mengetahui bagaimana melakukan hal yang penting sangat penting. Karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan kekebalan tubuh dan kemampun melawan infeksi,” katanya.

Seiring waktu, manusia telah berevolusi menjadi makhluk sosial. Keberadaan keluarga, teman, atau komunitas, dapat membantu mengatasi stres dan mengelola kesehatan mental.

Menurut Small, tiap orang perlu mengetahui tingkat stres masing-masing. Pertama adalah dengan mengetahui beberapa gejala stres.

Tanda kita sedang stres misalnya saja nyeri gigi, berat badan naik, sakit kepala, perubahan suasana hati, sakit punggung dan leher, hingga kurang tidur malam.

“Mengidentifikasi gejala ini akan membantu Anda mengetahui kapan saatnya mempraktikkan beberapa strategi untuk menurunkan stres,” katanya.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola stres:

- Mencari pemicunya.
Jika Anda bekerja dari rumah atau menonton berita kemudian merasa cemas, jengkel, atau mengalami sakit kepala atau leher, maka segera berdiri dan berhenti sejenak.

Berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau pergi ke tempat yang tenang untuk bersantai dapat membantu mengatur ulang kondisi mental dan kembali bekerja.

- Mengatur jadwal
Beraktivitas di rumah saja sering mengaburkan jadwal kegiatan sehingga hal ini bisa menyebabkan ketegangan fisik dan mental. Siasati dengan membuat jadwal kegiatan sehari-hari, kapan waktu bekerja, beristirahat, menonton atau membaca berita, dan bersosial media.

Luangkan waktu untuk bersantai dari kegiatan yang membosankan setiap harinya, dengan mengobrol atau bersosialisasi bersama sahabat atau orang terdekat juga dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda.

- Melakukan kegiatan yang kreatif
Cari waktu untuk mencari kegiatan yang baru atau melakukan hobi. Mengubah fokus Anda pada kegiatan yang baru dapat membantu kita rileks dan merasa bersemangat seperti mempertimbangkan mencoba resep baru, berjalan, membersihkan rumah, atau berpartisipasi dalam pelatihan online.

- Latih pernapasan
Pernapasan alami melibatkan diafragma. Ketika kita bernapas menggunakan diafragma, lingkar perut akan memanjang saat kita menarik napas dan mendatar saat kita menghembuskan napas.

Setelah beberapa saat, kita lupa bernapas dengan benar dan cenderung menggunakan dada dan bahu kita, yang dapat menyebabkan napas pendek dan meningkatkan stres dan kecemasan.

Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai melatih pernapasan Anda. Mulai dengan mencari tempat yang tenang untuk berbaring. Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut. Saat Anda siap, tarik napas perlahan. Anda harus merasakan perut Anda membesar, dan saat Anda mengeluarkan napas, dada akan turun.

Berlatih pernapasan relaksasi selama 20 hingga 30 menit setiap hari untuk mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kondisi ketenangan.

- Tetap aktif bergerak.
Temukan kegiatan hiburan yang disukai. Berolahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan serta merupakan cara yang bagus untuk memerangi stres.

Saat berolahraga, tubuh menghasilkan endorfin, bahan kimia di otak yang membantu mengurangi persepsi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Olahraga teratur juga membantu meningkatkan kualitas tidur, yang pada gilirannya mengurangi stres dan kelelahan.

Jika Anda memiliki alat kebugaran, lakukan 10.000 langkah setiap hari. Menetapkan tujuan akan membantu Anda tetap termotivasi dan memberi Anda rasa pencapaian.

- Tetap terhubung
Tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman dekat sangatlah penting. Anda mungkin terisolasi secara fisik tetapi itu tidak berarti Anda harus kehilangan koneksi ke orang lain.

Cobalah untuk berhubungan setiap hari dengan orang-orang yang penting bagi Anda menggunakan media sosial, konferensi video atau panggilan telepon.

- Jaga rutinitas
Di tengah-tengah perubahan yang tidak terkontrol, tetap konsisten dengan kegiatan yang Anda lakukan. Jika Anda, bekerja dari rumah, buatlah rutinitas harian. Bertindak seolah-olah Anda akan bekerja.

Bangunlah pada waktu yang biasanya. Buat meja kerja yang terhindar dari gangguan agar tetap fokus dan jangan lupa tetap beristirahat sejenak selama bekerja di rumah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/17/142612820/kenali-gejala-stres-selama-masa-karantina-di-rumah-saja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke