Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Herbal Kita Berkhasiat Lawan Corona, Kenapa Harus Impor dari China?"

Hal ini kontan menjadi perbincangan di media sosial.

Ada tiga jenis obat tradisional yang didonasikan. Satu di antaranya tidak disertai informasi komposisi.

Sementara, dua lainnya setelah dikaji diketahui berkhasiat untuk mengobati masuk angin dan flu.

Hal itu diungkapkan Konsultan Herbal sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania, M.Si.

"Dua produk lain yang bermerek, setelah saya kaji dari komposisinya adalah herbal untuk masuk angin dan flu," kata Tania dalam sesi Kulwap Media, Selasa (28/4/2020).

Karena diklaim efektif, sebagian masyarakat memburu obat-obat herbal China tersebut secara online maupun offline.

Alhasil, produk itu laris manis di pasaran, hingga bahkan memicu munculnya merek-merek palsu.

Selain menimbulkan kegaduhan, tiga obat herbal tersebut juga hanya berlandaskan testimoni.

Menurut Tania, jika testimoni dijadikan dasar untuk pengobatan Covid-19, ada banyak jenis herbal tradisional Indonesia yang juga memiliki khasiat serupa.

Khasiatnya dalam menyembuhkan pasien Covid-19 bahkan sudah banyak diberitakan di media.

Misalnya, Wali Kota Bogor Bima Arya yang mengonsumsi rebusan daun sirih atau beberapa pasien lainnya yang mengonsumsi empon-empon.

"Jadi, yang dipertanyakan oleh khayalak mengapa Satgas DPR mendonasikan herbal China?"

"Kenapa tidak herbal Indonesia karena kan banyak sekali yang formulanya untuk masuk angin dan flu," ungkap Tania.

Kandidat doktor Filsafat Ilmu Pengobatan Tradisional Indonesia itu menambahkan, obat yang digunakan untuk pengobatan di rumah sakit harus melalui uji klinis terlebih dahulu.

Tidak hanya berdasarkan testimoni, kata dia.

"Saya bersama teman-teman LIPI, UGM dan Kalbe Farma sedang mengupayakan."

"Kami sedang mengurus perizinan uji klinis, tapi kan tetap butuh waktu karena ada prosedur birokrasi dan perizinan yang harus dilalui," ungkap Tania.

Tania menyebutkan, sebetulnya herbal tradisional Indonesia berpotensi membantu kesembuhan Covid-19.

Peneliti gabungan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI), misalnya, beberapa waktu lalu mengembangkan senyawa dari jambu biji, kulit jeruk, dan daun kelor sebagai antivirus corona.

"Kemudian ada potensi antivirus dari sambiloto dan lain-lain, banyak sekali herbal yang berpotensi," papar dia.

"Tapi kembali lagi, perlu dibuktikan dengan uji klinik pada pasiennya langsung lewat prosedur penelitian baku, bukan sekadar uji coba pakai dan dikasih sekadar testimoni," tegas Tania lagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/28/191922720/herbal-kita-berkhasiat-lawan-corona-kenapa-harus-impor-dari-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke