Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini yang Terjadi bila Makan Berlebihan Saat Buka Puasa

KOMPAS.com - Tidak jarang berbuka puasa menjadi ajang "balas dendam" untuk makan dan minum sebanyak-banyaknya, mengingat telah berpuasa lebih dari 13 jam dalam sehari.

Namun, kebiasaan makan berlebihan saat buka puasa ini bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan.

Beberapa jam menjelang buka puasa, banyak makanan yang mungkin muncul dan menggoda untuk menu berbuka, mulai dari kolak, gorengan, lontong, ditambah es buah dan teh manis yang menggugah selera. Semua ingin kita lahap ketika beduk maghrib berbunyi.

Namun, ada baiknya kita tidak menuruti hawa nafsu tersebut. Pasalnya, lambung tidak akan sanggup menampung semuanya sekaligus. Lagi pula, makan berlebihan saat buka puasa bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Apa sajakah?

Rasa begah (tidak nyaman di perut)

Ketika kita mengonsumsi makanan dua kali lipat atau lebih dari biasanya, lambung akan mengembang seperti balon.

Sebagai akibatnya, perut bisa terasa begah atau tidak nyaman karena menjadi melar melebihi kapasitas normalnya.

Lama atau tidaknya durasi rasa tidak nyaman itu umumnya bergantung pada jenis makanan yang kita konsumsi.

Makanan berlemak dan kaya serat akan lebih sulit untuk dicerna dibanding jenis makanan lainnya. Akibatnya, perut akan merasa tidak nyaman lebih lama.

Gerd

Ketika lambung diisi terlalu banyak makanan, tidak mustahil bahwa makanan tersebut bisa menekan diafragma. Kondisi ini dapat membuat kita mengalami sesak napas dan napas yang dangkal.

Lambung yang kepenuhan juga bisa memicu makanan yang kembali naik ke esofagus atau kerongkongan. Inilah yang dikenal dengan Gerd (gastroesophageal reflux disease).

Salah satu gejala Gerd adalah heartburn atau lebih dikenal dengan istilah nyeri ulu hati. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau panas seperti terbakar yang muncul pada dada dan bisa menjalar hingga ke leher.

Muntah

Ketika lambung tidak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak, bukan tidak mungkin bila akan dipaksa keluar oleh tubuh lewat muntah. Ini disebabkan oleh aktivitas lambung yang terlalu berat dalam mencerna makanan.

Cepat mengantuk

Bila mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat maupun gula ketika buka puasa, kita akan mudah mengantuk. Aktivitas pun akhirnya bisa terganggu, misalnya jadi malas ikut tarawih.

Berat badan naik

Jika berniat menjadikan bulan Ramadhan untuk menurunkan berat badan, kuncinya adalah jangan makan berlebihan saat buka puasa!

Meski sangat lapar ketika waktu buka puasa tiba, jangan kalap dan tetaplah jaga pola makan.

Tips agar tidak makan berlebihan saat buka puasa

Agar tidak lemas kendali ketika berbuka puasa, kita bisa menerapkan beberapa langkah sederhana yang jitu di bawah ini:

Sahur yang bergizi

Dengan mengonsumsi makan sahur yang bergizi, rasa lapar bisa datang dengan lebih lamban. Kombinasikan menu dengan memastikan kecukupan karbohidrat, serat, protein maupun nutrisi lainnya.

Minum air putih juga tidak boleh dilupakan. Pastikan cukup minum ketika sahur.

Mulai dengan makanan ringan

Kurma saat berbuka puasa ditambah dua gelas air putih saja mungkin sudah cukup untuk mengembalikan cairan serta energi yang hilang selama berpuasa.

Kita bisa menjadwalkan makan besar setelah selesai shalat Maghrib dan mengonsumsi buah-buahan atau cemilan sehat lainnya sebelum tidur.

Buka puasa di rumah

Ketika berbuka puasa di rumah, kita bisa menentukan sendiri menu berbuka maupun porsi makanan yang akan disantap. Dengan ini, kita tidak akan kekenyangan.

Selain itu, kebersihan dan keamanan pengolahan bahan pangan pun bisa lebih terjaga bila memasaknya sendiri.

Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga. Puasa Ramadan juga bertujuan mengendalikan hawa nafsu agar tidak kelewatan, termasuk makan berlebihan saat berbuka puasa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/29/162040920/ini-yang-terjadi-bila-makan-berlebihan-saat-buka-puasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke