Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Kebiasaan Mengunyah Es Batu pada Gigi

KOMPAS.com - Saat cuaca panas, hal yang kita cari pertama kali adalah minuman dingin. Setelah minuman habis, tersisa es batu di gelas dan biasanya kita langsung mengunyah es batu tersebut layaknya mengunyah permen karet.

Kebiasaan ini ternyata banyak dilakukan orang.

"Saya punya banyak pasien yang mengunyah es batu setiap hari, yang mereka akui kepada seolah itu sesuatu yang mengerikan. Ini kebiasaan yang buruk namun tetap disukai," kata Mark Burhenne, DDS, pendiri AsktheDentist.com.

Faktanya, mengunyah es batu adalah salah satu kebiasaan yang dapat merusak gigi, menurut American Dental Association.

Mengunyah makanan keras, seperti es batu, dapat merusak enamel gigi kita.

Enamel gigi merupakan lapisan permukaan pelindung keras yang melindungi gigi dari kerusakan.

"Jika enamel gigi rusak, gigi dan seluruh kebersihan mulut, termasuk gusi akan rentan dan bahkan cenderung lebih banyak infeksi," kata Shahrooz Yazdani, DDS, dari Yazdani Family Dentistry.

American Dental Association menjelaskan, ketika kita membenturkan dua permukaan yang sangat keras, satu permukaan akan pecah. Es batu akan pecah, namun terkadang gigi menanggung beban kerusakan terbesar.

Selain melukai enamel atau email, mengunyah es batu yang keras berpotensi mematahkan gigi.  

"Setiap minggu saya melihat setidaknya satu pasien mengalami patah gigi karena mereka makan kernel popcorn yang tidak dicairkan, permen yang keras, atau es batu," kata John Grbic, DMD, Professor of Dental Medicine di Columbia University Medical Center.

Jangan mengunyah es batu jika gigi kita dalam perbaikan

Selain merusak gigi, Grbic mengatakan, mengunyah es batu dapat merusak proses perbaikan gigi, seperti penambalan atau kawat gigi.

Menghilangkan kebiasaan mengunyah es batu bukan perkara mudah, namun kita dapat mencari penggantinya untuk menyelamatkan gigi dari kerusakan dan biaya perawatan yang mahal.

Jika sensasi dingin dari es batu yang kita cari, Grbic menyarankan agar membiarkannya meleleh di mulut kita, alih-alih mengunyahnya.

Namun, jika kita benar-benar tidak bisa lepas dari kebiasaan mengunyah es batu, kita akan kesulitan menemukan alternatif yang lebih baik.

Apa pun yang sama kerasnya dengan es batu akan terlalu keras bagi gigi kita, dan Grbic mengingatkan untuk mencoba permen yang bertekstur keras sebagai pengganti es.

Jika kita sulit mengubah kebiasaan menggigit es batu, American Dental Association menyarankan kita minum dari sedotan sebagai cara mengurungkan niat mengunyah es, atau beralih ke minuman dingin tanpa es.

Pemicu

Para ahli mengatakan, sebenarnya ada alasan mengapa timbul keinginan mengunyah es batu. Ini adalah kebiasaan yang terkait anemia, dan suplemen zat besi dapat membantu meredam keinginan tersebut.

Di samping itu, jika kebiasaan mengunyah es batu adalah keharusan, ada kemungkinan kita mengidap Pica, gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan mengonsumsi makanan yang tidak dapat dimakan. Dibutuhkan bantuan dokter kesehatan jiwa untuk mengatasinya.

Apabila kita ingin mengunyah es batu, Burhenne menyarankan es batu yang dihancurkan.

Idealnya, kita menghentikan kebiasaan tersebut, namun es batu yang lebih lembut dapat meminimalkan kerusakan gigi.

Bila gigi rusak karena es batu atau benda keras lainnya, segera pergi ke dokter. Biasanya direkomendasikan veneer untuk memperbaiki enamel yang retak atau terkikis.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/01/130714120/efek-kebiasaan-mengunyah-es-batu-pada-gigi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke