Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Covid-19, Akankah Bersepeda Jadi "Kehidupan Normal" yang Baru?

Hal itu dilakukan, antara lain karena beberapa negara membatasi penggunaan angkutan umum. Lalu, seruan untuk mengenakan masker sepertinya akan terus diberlakukan menyusul kelonggaran tadi.

Akibatnya, kegiatan bersepeda pun menjadi opsi -yang memang sudah meningkat menyusul kebiasaan orang menjaga jarak satu sama lain saat bepergian dan berolahraga.

Spanyol misalnya, sebagai salah satu negara yang menerapkan aturan lockdown terketat dalam pandemi virus corona, sudah mulai meredakan kebijakannya. 

Alhasil, di Madrid -akhir pekan lalu misalnya, penduduk mengalir ke jalan-jalan untuk berolahraga dan merayakannya di seluruh kota.

Kebijakan bersepeda di Paris

Lalu, Perancis, yang juga menerapkan kebijakan lockdown, sedang bersiap untuk melonggarkan kebijakan itu pada 11 Mei mendatang.

Pemerintah di sana berencana untuk mendorong warga bersepeda agar tetap aman, dan juga untuk menjaga tingkat polusi yang membaik menyusul kebijakan lockdown. 

"Kami ingin dalam periode ini untuk mengambil langkah maju dalam budaya bersepeda," kata Élisabeth Borne, Menteri Transisi Ekologis dan Inklusif Perancis.

Negara ini memperkenalkan skema senilai 20 juta Euro sebagai bagian dari stimulasi terharap ajakan tersebut.

Dana tersebut akan digunakan untuk pelatihan bersepeda, tempat parkir sementara, dan ajakan perbaikan sepeda dengan subsidi senilai 50 euro di mekanik sepeda terdaftar.

Pemerintah Paris melarang mobil dari Rue de Rivoli -salah satu jalan utama ibukota, yang dikenal sebagai bagian dari tahap akhir kejuaraan Tour de France-, melintas di samping galeri Louvre dan Taman Tuileries.

Italia, Belgia, Inggris, dan Jerman

Di Milan dan Brussels pun, pemerintah setempat telah membuat jalur sepeda baru dan mencegah penggunaan mobil.

Di Brussels, akan ada 40 kilometer jalur sepeda baru, sementara Milan memperluas trotoar dan menambahkan 35 kilometer jalur sepeda.

Jerman juga terlibat dalam aksi serupa. Negara bagian Baden-Wuerttemberg menggandakan dana untuk sepeda dan jalur pejalan kaki menjadi 58 juta Euro.

Kemudian di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kepada para pemimpin regional untuk mendorong perjalanan dengan sepeda.

Hal itu disampaikan Boris Johnson yang berbicara kepada kelompok Wali Kota di Inggris utara pada hari Jumat lalu.

"Sangat menarik bahwa Perdana Menteri berbicara tentang mengambil kesempatan untuk mendorong perjalanan yang bersih, hijau, perjalanan aktif, infrastruktur bersepeda, dan melarang mobil di jalan."

Begitu kata Jamie Driscoll, Wali Kota untuk wilayah Utara Tyne kepada The Guardian.

Di sisi lain, salah satu efek samping dari pandemi corona adalah meningkatkan partisipasi bersepeda.

Dengan pembatasan dan langkah-langkah keamanan yang masih ada untuk beberapa waktu, jumlah orang yang keluar dengan sepeda di sana tentu akan meningkat.

Ketika semakin banyak tempat kerja dibuka kembali saat kebijakan lockdown dicabut, bersepeda akan memiliki daya tarik baru.

Bersepeda menjadi cara yang lebih aman untuk berkeliling tanpa harus menghadapi ketakutan menggunakan transportasi umum yang penuh sesak.

Meski demikian, apakah proyek-proyek infrastruktur dan peningkatan pendanaan ini terus berkembang di dunia pasca-pandemi corona, tentu masih harus dilihat.

Tetapi, mengingat keberadaan virus corona yang masih akan bertahan sebelum vaksin ditemukan, maka bersepeda bisa menjadi langkah positif.

Bahkan, bukan tak mungkin bersepeda menjadi bagian dari kehidupan "normal baru" bagi kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/06/105525820/dampak-covid-19-akankah-bersepeda-jadi-kehidupan-normal-yang-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke