Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Kembangkan Antibodi untuk Covid-19 dari Seekor Llama

KOMPAS.com - Di saat kita berpikir bagaimana para ilmuwan meneliti potensi perawatan virus corona, seekor llama tentu tak masuk dalam pikiran kita.

Namun, sejumlah peneliti percaya, hewan ini adalah kunci untuk menghentikan pandemi Covid-19.

Winter, seekor llama berusia empat tahun yang berada di sebuah peternakan di Belgia, baru-baru ini dipilih para peneliti untuk serangkaian studi virus Covid-19.

Sama seperti llama yang lain, Winter memiliki antibodi dalam darahnya yang melawan virus.

Peneliti berharap, antibodi Winter akan membantu mereka mengembangkan perawatan untuk virus corona.

Para ilmuwan pertama kali menggunakan antibodi Winter untuk melihat bagaimana kerja antibodi tersebut dalam melawan dua jenis virus corona, SARS, dan MERS.

Antibodi Winter berhasil menetralkan kedua virus, dan kemudian bekerja melawan Covid-19.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell tersebut merupakan studi awal, namun memberi harapan bahwa pengobatan untuk Covid-19 dapat berasal dari antibodi seekor llama.

Peneliti baru saja memulai uji coba pada hamster, dan uji coba pada manusia akan dilanjutkan setelahnya.

Llama digunakan untuk pengujian antibodi, karena mereka memiliki dua jenis antibodi dalam tubuh mereka dibandingkan manusia.

Salah satu antibodi mereka mirip dengan yang ada pada manusia, sedangkan yang lain sekitar 25 persen lebih kecil, menurut The New York Times.


Jenis antibodi itu tampak lebih baik dalam menetralkan virus, dan dapat dimanipulasi untuk menciptakan pengobatan.

"Ikan hiu memiliki antibodi serupa, tetapi bukan model eksperimental yang hebat dan tidak lebih menyenangkan daripada llama."

Demikian kata Daniel Wrapp, mahasiswa pascasarjana dan rekan penulis penelitian, kepada Times.

Antibodi Winter pertama kali diuji terhadap SARS dan MERS pada tahun 2016.

Para peneliti dari University of Texas di Austin, National Institutes of Health dan Ghent University di Belgia akan menyelesaikan studi mereka pada Januari mendatang.

Kemudian, ketika Covid-19 menyebar, mereka mulai mencari tahu bagaimana antibodi Winter terhadap virus.

Pengobatan yang mereka kerjakan akan mirip seperti vaksin, yaitu disuntikkan pada orang yang tidak memiliki virus untuk memberikan perlindungan.

Namun, pengobatan itu akan hilang dalam waktu sekitar satu atau dua bulan tanpa suntikan tambahan.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membawanya ke klinik," kata Dr. Xavier Saelens, ahli virologi molekuler di Ghent University dan salah satu penulis penelitian, kepada Times.

"Jika berhasil, llama Winter layak mendapatkan penghargaan."

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/10/221423320/peneliti-kembangkan-antibodi-untuk-covid-19-dari-seekor-llama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke