Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Masker Bedah Dicuci dan Digunakan Kembali?

KOMPAS.com - Sudah banyak masyarakat umum yang sehat, memiliki kesadaran mengenakan masker wajah berbahan kain. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang menggunakan masker bedah.

Karena merasa sayang untuk dibuang, sejumlah orang memilih untuk mencuci masker bedah yang sudah dikenakannya untuk digunakan kembali.

Nah, apakah masker bedah sebetulnya bisa dicuci dan digunakan kembali?

Masker bedah mencegah penyebaran kuman dari penggunanya sendiri dan biasa digunakan oleh ahli bedah untuk menjaga kuman dari diri mereka menulari pasien.

Masker bedah juga dapat digunakan oleh pasien yang sakit untuk meminimalkan penyebaran penyakit dari partikel kecil yang menyebar lewat tetesan (droplet) dari bersin atau batuk.

Sementara masker N95 mampu menyaring 95 persen partikel di udara untuk meminimalkan paparan terhadap penyakit menular.

Masker N95 kebanyakan digunakan oleh para pekerja kesehatan yang merawat orang-orang sakit dan untuk mencegah dirinya tertular.

Dilansir the Insider, baik masker bedah maupun N95 sebetulnya dimaksudkan untuk sekali pakai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), misalnya, merekomendasikan untuk membuang masker sekali pakai setelah basah karena terkena napas penggunanya dan tidak menggunakannya kembali.

Memang, beberapa waktu lalu sejumlah tenaga kesehatan terpaksa menggunakan masker bedahnya sepanjang shift kerja karena kurangnya pasokan masker. Namun, kini masker bedah sudah kembali banyak diproduksi.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pernah merilis pedoman penggunaan masker ketika stoknya menipis.

CDC tidak merekomendasikan pencucian kembali masker, namun mereka merekomendasikan beberapa praktik aman berikut:

1. Masker bedah atau N95 hanya bisa digunakan ulang oleh orang yang sama dan tidak dibagikan ke orang lain, baik sesama tenaga kesehatan.

2. Penggunaan yang lebih lama lebih baik daripada digunakan kembali. Jadi, lebih baik membiarkan masker digunakan untuk waktu lama daripada melepas-pakainya.

Cara ini dimaksudkan agar pemakainya tidak terlalu banyak menyentuh wajah mereka dan berpotensi membiarkan virus masuk ke dalam tubuh.

3. Ketika tidak digunakan, masker harus disimpan dalam wadah yang memungkinkan untuk bernapas, seperti kantong kertas.

Hal itu dilakukan oleh beberapa dokter di New York saat mereka berjuang mengatasi kelangkaan masker.

Sebab berdasarkan penelitian, virus yang menyebabkan Covid-19 dapat hidup di permukaan hingga 72 jam.

Oleh karena itu, jika kamu bukan tenaga kesehatan dan memakainya untuk sehari-hari, disarankan untuk mengenakan masker berbahan kain yang bisa digunakan kembali.

Pastikan kamu segera mencucinya sebelum dipakai kembali. Masker kain juga mudah didapatkan, bahkan bisa dibuat sendiri dengan kain yang kamu miliki di rumah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/12/083500220/bisakah-masker-bedah-dicuci-dan-digunakan-kembali-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke