Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Jika Harus Lakukan CPR di Tengah Pandemi Covid-19?

CPR biasanya dilakukan dengan cara memeriksa saluran udara korban, melakukan kompresi dada, dan memberikan napas penyelamatan dari mulut ke mulut.

Namun, di tengah pandemi virus corona, melaksanakan tahap standar CPR dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi.

Oleh karena itu, beberapa organisasi telah mengeluarkan pedoman terbaru tentang cara melakukan CPR dalam kondisi saat ini.

Health and Safety Executive (HSE) di Irlandia menyatakan, jika seseorang pingsan di tempat umum, kita harus memeriksa tanda-tanda kehidupan dan napas mereka.

Namun, kita tidak boleh memeriksanya dengan menempatkan telinga atau pipi kita di dekat mulut korban.

Ketika kita menghubungi nomor darurat, kita harus memberi informasi mengenai kondisi bahwa orang yang tidak sadarkan diri bisa saja menderita Covid-19.

Kita pun harus menjauhkan tangan dari wajah setiap saat, dan jika melakukan CPR, lakukan kompresi dada.

"Jika ada risiko infeksi yang dirasakan, kita perlu meletakkan kain atau handuk di atas mulut dan hidung orang tersebut dan mencoba CPR serta defibrilasi dini (mengembalikan normalitas jantung) sampai bantuan datang."

Demikian pernyataan HSE, yang juga menyarankan penggunaan defibrilator eksternal otomatis sesegera mungkin --prosedur yang harus dilakukan responden pertama.

Setelah melakukan CPR, bersihkan tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbasis alkohol.

Sementara itu, British Heart Foundation menyebut adanya perubahan metode CPR selama pandemi. Hal ini terdiri dari lima langkah:

1. Meminta tolong

2. Menghubungi nomor darurat

3. Tidak mendekatkan wajah, dan gunakan handuk atau pakaian untuk menutupi mulut dan hidung korban

4. Memberikan kompresi dada

5. Lanjutkan hingga ambulans tiba

Saat memberikan kompresi dada, disarankan agar kita berlutut di sebelah korban yang tidak sadar.

Kemudian, letakkan satu tumit tangan di tengah dada orang tersebut, sebelum meletakkan tangan lainnya di atas dan mengunci jari-jari kita.

"Dengan lengan lurus, gunakan tumit tangan untuk mendorong tulang dada ke bawah secara kuat dan lancar."

"Sehingga dada tertekan ke bawah antara 5-6 centimeter, dan lepaskan," demikian pernyataan Resuscitation Council UK.

"Lakukan ini dengan kecepatan 100-120 kompresi dada per menit, sekitar dua kali per detik."

Apakah CPR diperlukan?

Jurubicara HSE menyatakan, "seseorang yang jantungnya telah berhenti tidak mungkin bertahan hidup jika CPR tidak diberikan sebelum kedatangan ambulans."

"Ini adalah pilihan pribadi jika kita memutuskan untuk melakukan CPR."

Profesor Martin Cormican, pemimpin nasional HSE untuk infeksi terkait perawatan kesehatan dan resistensi antimikroba, ikut memberi komentar.

"Bagi yang bersedia melakukan CPR, lebih sulit mengetahui apa yang harus dilakukan karena Covid-19," kata dia.

"Kami mengerti keputusan ini sangat pribadi," kata Martin.

"Saran kami menetapkan tujuh langkah praktis untuk mengurangi risiko saat melakukan CPR, yang juga memberi korban peluang terbaik untuk bertahan hidup selama pandemi Covid-19," sebut Martin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/14/140043120/bagaimana-jika-harus-lakukan-cpr-di-tengah-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke