Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bosan Bekerja di Rumah? Ini Tips Work From Home untuk Milenials

KOMPAS.com - Banyak perusahaan masih meminta karyawannya untuk work from home alias kerja di rumah untuk mencegah adanya penyebaran virus corona atau Covid-19.

Beberapa orang bahkan sudah menjalani work from home selama berminggu-minggu, dan belum tahu kapan bisa bekerja seperti sebelumnya.

Work from home bisa sangat menantang, terutama bagi milenials dan karyawan yang belum pernah punya pengalaman membawa pulang pekerjaan kantornya.

Itulah sebabnya, ada beberapa tips work from home untuk milenials supaya tetap produktif dalam bekerja, walau kebosanan sudah terasa.

1. Menjaga komunikasi antara kolega dan atasan

Menurut seorang profesor dari Northeastern University, Amerika Serikat, harus ada peraturan jelas mengenai komunikasi antara kolega dan atasan.

Komunikasi adalah faktor penting saat work from home. Tanpa adanya komunikasi yang baik, pekerjaan bisa terhambat, bahkan tak mencapai target.

Mintalah atasan untuk menjabarkan target yang harus dicapai, selama periode work from home berlangsung.

Selain itu, komunikasi bisa mencegah datangnya perasaan kesepian yang melanda karyawan di rumah. Sebuah penelitian yang mengikutsertakan 2.500 karyawan, membuktikan bahwa kesepian bisa membuat mereka tidak termotivasi dan susah produktif.

2. Menjaga penampilan dan kebersihan tubuh

Hanya karena diizinkan untuk kerja dari rumah, bukan berarti kebersihan tubuh dan penampilan bisa diabaikan. Secara psikologis, membersihkan tubuh dan menjaga penampilan bisa membuat mental siap untuk bekerja.

Terutama jika atasan meminta untuk siap siaga di depan laptop, jikalau ada pertemuan penting yang mengharuskan Anda bertatap muka lewat telekonferensi atau video call.

Selain itu, dengan menjaga kebersihan tubuh, kita bisa terhindar dari berbagai macam penyakit.

Di kantor, jam kerja sudah terstruktur; mulai dari jam produktif kerja, waktu istirahat, hingga saatnya pulang dari kantor.

Kalau kerja dari rumah, jam kerja kita mungkin jadi runyam. Bermaksud ingin produktif, kita malah memaksakan diri dengan bekerja tanpa batas waktu.

Sayangilah tubuh dan pikiran. Berikanlah jeda setiap 45-60 menit bekerja. Setelah merasa cukup istirahat, kembalilah bekerja.

Hal ini bisa menjaga kemampuan dalam berkonsentrasi. Dengan begitu, kita mampu bekerja secara optimal.

Namun, jangan jadikan ini sebagai alasan untuk istirahat terus-terusan. Tetaplah berkomitmen penuh untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai yang diperintahkan atasan.

4. Mengelola distraksi

Bekerja di kantor bisa menghindari kita dari distraksi. Bagaimana dengan work from home?

Waspadalah, bekerja di rumah bisa mendatangkan berbagai macam distraksi, termasuk mengurus anak, rebahan di kasur, hingga bersantai ria.

Tidak ada salahnya bermain dengan anak ataupun bersantai ria, tapi harus tahu batasan waktu. Misalnya, bermain dengan anak sambil bersantai, di jam istirahat. Jika jam istirahat sudah selesai, kembalilah ke depan laptop dan selesaikan pekerjaan Anda.

5. Tetap bersosialisasi

Jangan menyendiri dan tenggelam dalam pekerjaan. Tetaplah menjaga komunikasi antar-kolega, bahkan tetangga. Kesepian bisa membuat Anda tak termotivasi. Akhirnya, pekerjaan tak bisa selesai dengan maksimal.

Malah, kita disarankan untuk tetap keluar rumah, tapi jangan terlalu jauh. Berjalan kaki di sekitar tempat tinggal bisa menjadi pilihan.

Dengan begini, pikiran Anda kembali segar untuk mengerjakan pekerjaan yang bisa membuat penat.

Namun, jika sedang sakit, jangan keluar rumah. Hal ini dilakukan guna mencegah adanya penyebaran penyakit apapun, termasuk virus corona.

Mengonsumsi makanan sehat selama work from home bisa membantu Anda tetap bugar dan siap untuk menghadapi tantangan pekerjaan.

Mengonsumsi makanan sehat ternyata juga bisa meningkatkan suasana hati selama di rumah.

Tidak hanya itu, mengonsumsi makanan sehat selama work from home juga bisa meningkatkan kemampuan dalam mengingat.

Tentunya ini bisa menguntungkan kita di tengah banyaknya pekerjaan menumpuk yang harus dikerjakan dari rumah.

7. Tidak bekerja sambil rebahan

Work from home membuat karyawan cenderung mengerjakan tugas di kasur, sambil berleha-leha ria.

Menurut seorang ahli chiropractic (terapi pengobatan tulang belakang dan otot), bekerja sambil rebahan di kasur hanya akan menimbulkan nyeri punggung dan leher.

Gunakan kursi untuk duduk, dan pastikan kepala sejajar dengan laptop di hadapan Anda. Jadi, nyeri leher dan punggung bisa dicegah.

8. Membuat jadwal

Daripada memiliki rencana yang kabur karena sudah merasa jenuh untuk terus bekerja di rumah, buatlah jadwal harian dan tuliskan rutinitas yang akan Anda lakukan.

Buat jadwal digital atau catat dengan pulpen dan kertas, lalu tempel di tempat yang terlihat. Tuliskan urutan tugas yang terperinci menjadi beberapa kategori untuk memudahkan kamu bekerja berdasarkan kepentingan.

9. Pandai memilih informasi

Alokasikan waktu senggang saat pagi atau sore hari untuk membaca berita. Membaca berita yang akurat melalui sumber-sumber tepercaya akan membuat Anda merasa tidak ketinggalan informasi meskipun bekerja di rumah saja.

Jika takut atau stres untuk membaca atau mendengarkan berita sendiri, Anda bisa menanyakannya kepada rekan Anda. Mereka akan dapat menyampaikan berita dengan lembut dan membantu Anda tetap mendapat informasi tanpa merasa stres.

Ingat, walaupun Anda sedang work from home atau kerja dari rumah, kebersihan tetap harus dijaga. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin, serta hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, untuk menurunkan risiko tersebarnya berbagai macam penyakit, termasuk infeksi virus corona.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/19/134125920/bosan-bekerja-di-rumah-ini-tips-work-from-home-untuk-milenials

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke