Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Eskavator Dipakai untuk Selamatkan Tas Gucci dari Tangan Penjarah

Sebelumnya, para perusuh mengobrak-abrik toko-toko dan mengisi setidaknya 10 kantong plastik sampah besar berwarna hitam dengan beragam barang jarahan. 

Lalu, kantong-kantong sampah tersebut mereka simpan di jalan, agar terlihat seperti sampah.

Namun, ketika para maling itu kembali untuk mengambil kantong-kantong sampah tersebut, mereka justru terkejut.

Usaha mereka tepergok oleh para pekerja konstruksi yang lantas menggunakan eskavator untuk mengangkat kantong-kantong itu, hingga berada di luar jangkauan para penjarah.

Pemandangan ini dituturkan saksi mata Rhonda Roland Shearer, yang berada di lokasi kejadian, seperti diberitakan laman New York Post.

“Mereka hanya berkata, 'enggak bisa' kepada para penjarah. Lalu, mengangkat barang-barang itu hingga setinggi setidaknya tiga lantai,” kata Rhonda, yang adalah warga sekitar.

"Kantong sampah diisi dengan tas Gucci - itu pasti bernilai ratusan ribu dollar AS," cetus dia.

Sementara, pada pekerja konstruksi dari JLJ Enterprises yang berbasis di Queens, New York, mengaku menemukan bungkusan itu -tak hanya berisi tas, tapi juga pakaian dan sneaker- ketika tiba di Wooster Street, sekitar pukul 7.30 pagi.

"Kami melihat ada seorang lelaki pengintai dan hanya duduk di sana menonton," kata seorang pekerja yang mengaku bernama Nick.

"Melihat dia mengamati bungkusan tersebut, aku lalu bertanya 'apa ya isinya?' Dan, dia menjawab bukan apa-apa," kata Nick lagi.

"Kami lalu mengecek dan melihat kantong itu terisi penuh. Mungkin harga barangnya bisa mencapai 100.000-200.000 dollar AS," sambung dia lagi.

"Kami lalu memasukkan semua kantong sampah itu ke dalam eskavator," sebut dia.

Langkah itulah yang lalu memicu kemarahan dari para penjarah yang tiba di lokasi kejadian beberapa saat setelah itu.

“Mereka kejam, dan menyerang kami. Mereka mau melawan kami."

"Mereka bilang, “kami cuma mau cari makan buat keluarga, mengapa kalian melakukan ini?',” kata Nick lagi. 

Meski berhasil menyelamatkan sebagian besar barang jarahan itu, namun lelaki tadi, kata Nick, sempat mengambil beberapa tas, sebelum para pekerja mengangkat ke dalam eskavator. 

"Kami memanggil polisi, tetapi mereka tidak datang," kata Nick.

Wilayah pertokoan mewah tersebut, kata Nick, tak ubahnya seperti medan perang, di mana para penjarah merajalela dan toko-toko hancur berantakan. 

Beruntung, berkat usaha para pekerja konstruksi tadi, para penjarah akhirnya pergi, dan barang-barang itu bisa dikembalikan ke toko Gucci. Demikian kesaksian Shearer.

Sebagai imbalan, para pekerja menadapat ucapan "terima kasih" - tanpa ada hadiah tambahan dari Gucci. 

“Kami mengembalikan semua barang ini kepada Gucci, dan kami hampir dipukuli oleh para penjarah."

"Pihak Gucci hanya menawari kami secangkir kopi. Bahkan, tidak ada diskon buat kami,” keluh Nick.

Tentang keluhan tersebut, -hingga kabar ini ditayangkan, pihak Gucci belum memberikan komentarnya. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/04/151232120/saat-eskavator-dipakai-untuk-selamatkan-tas-gucci-dari-tangan-penjarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke