Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berbahayakah Olahraga Pakai Masker untuk Cegah Penularan Covid-19?

KOMPAS.com - Ketika obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka langkah yang bisa kita lakukan adalah menghindari penularan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Jadi, selain mengonsumsi makanan bergizi, kita juga perlu berolahraga teratur agar pertahanan tubuh semakin kokoh. Pertanyaannya, selama pandemi ini, haruskah kita olahraga pakai masker?

Di satu sisi, penggunaan masker dianggap penting untuk mencegah penularan saat kita berolahraga di luar rumah. Namun di sisi lain, tertutupnya hidung dan mulut membuat akses tubuh untuk mendapatkan oksigen jadi terbatas.

Padahal, saat berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dari biasanya. Lantas, apa solusinya?

Olahraga pakai masker boleh saja, asal…

Meski sudah berbulan-bulan lamanya dianjurkan untuk lebih banyak di rumah akibat virus corona, bukan berarti kita sama sekali tidak boleh keluar untuk sekadar menghirup udara segar, mendapatkan sinar matahari pagi, atau berolahraga.

Semua itu masih bisa dilakukan selama protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, dijalani.

Namun, belum lama ini, dua orang remaja di Tiongkok dilaporkan meninggal dunia saat sedang berolahraga akibat kekurangan oksigen. Kedua remaja tersebut diketahui sedang berlari keliling lapangan untuk mengambil nilai olahraga di sekolah, sambil memakai masker.

Pemberitaan ini kemudian menimbulkan kekhawatiran soal keamanan berolahraga sambil menggunakan masker. Benarkah olahraga pakai masker berbahaya?

Menjawab kekhawatiran tersebut, telemedicine consultant SehatQ, dr. Rahmita Kusuma Dewi mengatakan bahwa berolahraga sambil menggunakan masker sebenarnya boleh saja, selama olahraga yang dilakukan bukanlah olahraga berat atau hanya olahraga intensitas rendah.

“Kalau olahraganya masih sebatas jalan kaki, masih oke pakai masker. Namun, kalau olahraga yang intensitasnya sudah sedang menuju berat, seperti jogging apalagi lari, sebaiknya tidak pakai masker,” ungkapnya.

Menurut dr. Rahmita, jogging atau lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau kolaps paru.

Sehingga untuk kedua olahraga tersebut, kita paling baik melakukannya di rumah menggunakan treadmill dan tanpa masker, selama pandemi.

Sementara itu orang yang berolahraga santai sambil memakai masker, bukan berarti bisa abai terhadap hal lainnya. Anda disarankan untuk tetap harus waspada dan memantau kapasitas diri.

“Kalau saat olahraga pakai masker mulai muncul gejala seperti pusing, napas pendek, sesak atau hal lain yang mengkhawatirkan, ada baiknya segera dihentikan” jelas dr. Rahmita.

Ia menambahkan, hal ini penting dilakukan untuk mengukur kapasitas diri. Sehingga jika suatu saat ingin kembali berolahraga, Anda jadi sudah memahami batas atau kemampuan fisik diri sendiri.

Penggunaan masker ketika berolahraga juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

“Bagi orang-orang yang punya riwayat penyakit lain, selama pandemi ini memang paling aman untuk olahraga indoor, di rumah dan tanpa masker,” kata dr. Rahmita.

Terakhir, dr. Rahmita mengingatkan pentingnya physical distancing atau menjaga jarak dengan orang lain bagi siapapun yang akan berolahraga di luar rumah, meski sudah menggunakan masker. Hal ini semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona yang masih marak terjadi.

Tips berolahraga di luar rumah selama pandemi

Selain menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan saat berolahraga di luar rumah, seperti:

  • Tidak menyentuh permukaan benda yang biasa disentuh orang banyak
  • Selalu membawa hand sanitizer
  • Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer setiap tidak sengaja menyentuh suatu permukaan
  • Sebaiknya tidak berolahraga bersama orang lain atau di tempat ramai
  • Mengajak orang yang satu rumah dengan Anda, jika butuh teman
  • Tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut selama berada di luar

Apabila saat berolahraga Anda berpapasan dengan orang lain, ingatlah untuk selalu menjaga jarak. Jika jalanan yang dilalui sempit, berhenti terlebih dahulu dan persilakan orang lain untuk lewat sebelum melanjutkan perjalananan.

Ingatlah bahwa olahraga sangat penting dilakukan selama pandemi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.

Selain untuk meningkatkan sistem imun, olahraga juga akan membantu mengurangi stres, membuat siklus tidur kembali normal, dan mencegah kenaikan berat badan. Jadi, baik itu dilakukan indoor maupun outdoor, tetaplah berusaha untuk aktif secara fisik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/05/132521120/berbahayakah-olahraga-pakai-masker-untuk-cegah-penularan-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke