Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baik untuk Kesehatan Mental, Berkebun Bisa Redakan Cemas

KOMPAS.com - Tidak semua orang dikaruniai green thumb atau kepiawaian berkebun. Meski demikian, semua orang bisa mendapatkan manfaat berkebun untuk kesehatan mental mereka, terutama mengusir rasa cemas berlebih.

Rutinitas berkebun dengan segala detilnya bisa membuat seseorang tak lagi berkutat dengan pikiran negatif.

Mungkin ini bisa jadi alasan mengapa orang yang sudah jatuh cinta dengan berkebun seakan tak bisa lepas dari dunia itu.

Seberapa pun luas halamanmu atau waktu yang kamu miliki untuk berkebun, ada manfaat berkebun yang membuat orang bagaikan “ketagihan”.

Bagi orang yang masih awam dengan dunia berkebun, mungkin sudah malas membayangkan bagaimana harus memulai, jenis tanaman apa yang dipilih, hingga komitmen untuk mengurus semua makhluk hidup jika sudah terjun ke dunia berkebun.

Jangan dulu gentar dengan semua itu karena manfaat berkebun jauh lebih banyak ketimbang hal yang dianggap merepotkan pada tahap awalnya. Bahkan, manfaat berkebun sangat baik untuk kesehatan mental.

Apa saja manfaat berkebun?

1. Mengurangi depresi dan cemas berlebih

Bagi orang yang mengalami gejala depresi dan cemas berlebih bisa memilih terapi berkebun sebagai salah satu cara meredakan gejalanya.

Dengan berkebun, pikiran negatif yang kerap mengganggu bisa reda untuk sementara digantikan dengan hal yang lebih positif.

2. Menurunkan hormon kortisol

Hormon kortisol muncul sebagai respons tubuh saat merasakan stres atau aktivitas fisik berintensitas tinggi.

Kabar baiknya, manfaat berkebun membuat seseorang tidak merasa stres bahkan seakan masuk dalam dunianya sendiri. Dengan demikian, produksi hormon kortisol pun bisa ditekan.

3. Meningkatkan mood

Bahkan tanah yang digunakan sebagai media tanam memiliki fungsi antidepresan. Menurut peneliti, mikroba yang ada dalam tanah membantu meningkatkan mood. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang sedang berkebun.

4. Bermanfaat untuk semua orang

Berkebun bukan hanya bermanfaat untuk orang yang menderita macam-macam gangguan psikologis, tapi berlaku untuk semua kalangan.

Bahkan pada sebuah penelitian, berkebun dapat meningkatkan kemampuan psikososial narapidana yang masih mendekam di penjara, bahkan mengurangi terjadinya pengulangan tindakan kriminal.

5. Pikiran lebih fokus

Berbeda dengan terapi perilaku kognitif, manfaat berkebun tidak terasa secara langsung. Tak perlu kata-kata seperti dalam terapi bicara, berkebun membuat seseorang menjadi lebih fokus saat merawat tanaman-tanaman mereka.

Bahkan, hal ini membuat seseorang merasa berguna karena ada kehidupan tanaman yang harus mereka rawat.

6. Meningkatkan rasa percaya diri

Berkebun memang bukan aktivitas yang mudah. Ada banyak sekali cerita orang gagal berkebun seperti tanamannya rusak, baik karena faktor lingkungan atau lainnya.

Meski demikian, manfaat berkebun tetap dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang karena merasa memiliki tanggung jawab terhadap makhluk hidup lain.

7. Belajar skill baru

Saat mulai berkebun, seseorang harus belajar banyak hal seputar teknik hingga tip agar bisa berhasil menjaga tanaman-tanaman barunya.

Di sinilah mereka belajar skill baru. Ketika melihat tanaman berhasil tumbuh dengan baik – meski telah melalui kegagalan sebelumnya – ada rasa kepuasan tersendiri.

Jika belum cukup, manfaat berkebun tak hanya untuk kesehatan mental juga memanjakan mata. Tanpa disadari, area berkebun menjadi tempat yang menyenangkan dilihat dengan warna-warni hijau dan lainnya.

Bagaimana memulai berkebun?

Seperti yang disebutkan di atas, wajar jika seseorang belum terpikir dari mana harus memulai ketika akan terjun ke dunia berkebun. Beberapa tip yang bisa dilakukan di antaranya:

Mulai dengan tanaman yang mudah

Apabila berkebun menjadi terapi untuk mengatasi rasa cemas berlebih, pilih tanaman yang mudah bertahan dan tak perlu perawatan terlalu sulit.

Tanaman seperti kaktus atau lidah buaya bisa jadi pilihan. Perlahan, pilihan tanaman bisa merambah ke jenis tanaman lainnya.

Sesuaikan dengan ruang yang tersedia

Ketika memilih tanaman, sesuaikan dengan ruang yang tersedia di sekitar rumah atau apartemen. Bahkan jika tidak ada area terbuka pun, banyak pilihan area lain seperti balkon, digantung, atau meja.

Kenali batas diri

Jangan pernah memaksakan diri dengan “tenggelam” dalam kewajiban mengurus tanaman-tanaman. Sesuaikan dengan batasan diri, baik secara fisik maupun mental.

Apabila sudah merasa lelah, ambil jeda. Ketika pikiran tak lagi fokus pada tanaman, juga ambil jeda.

Berkebun bukan berarti harus punya area luas dan tanaman segala rupa. Bahkan satu tanaman saja bisa menjadi terapi untuk kesehatan mental seperti mengatasi rasa cemas berlebih.

Semakin terbiasa dengan berkebun, maka manfaatnya akan kian terasa. Berinteraksi dengan tanaman akan membuat seseorang merasa grounded atau menyatu dengan alam sehingga pikiran menjadi lebih fokus dan terkendali.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/11/150345520/baik-untuk-kesehatan-mental-berkebun-bisa-redakan-cemas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke