Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepeda Lipat Harga di Bawah Rp 6 Juta, Bingung Pilihnya...

Meski baru dibuka, tapi sudah ada beberapa calon konsumen yang datang untuk mencari sepeda.

"Oh maaf, kami belum terima servis sekarang, karena masih PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," kata Edwin, salah satu penjaga di toko Happy Bike kepada pelanggan yang datang pagi itu.

Gerai yang berada di komplek pertokoan D'Best Fatmawati tersebut adalah satu dari sedikit toko yang buka di tengah masa isolasi pandemi Covid-19.

Kebanyakan toko-toko lain di areal itu tutup, hanya sebuah supermarket besar di komplek itu yang terlihat ramai pengunjung.

Maklum, pagi itu adalah akhir pekan di awal bulan puasa, sehingga banyak warga yang berbelanja kebutuhan pokok.

Di antara para pengunjung di Happy bike, ada Baron Nami, seorang karyawan swasta yang datang bersama istrinya, untuk berburu sepeda lipat baru. 

Baron mengaku kebingungan untuk memilih sepeda lipat di antara banyaknya pilihan merek dan varian yang tersedia di toko itu.

"Enggak papa, pilih aja dulu yang mana, beberapa, lalu bawa keluar dan dicoba dulu," kata Edwin kepada Baron.

Baron mencari sepeda lipat di kisaran harga Rp 6 juta, dan untuk rentang harga tersebut memang tersedia banyak pilihan.

"Wah bingung nih," kata Baron.

Sepeda lipat produksi Element ini memiliki bentuk yang menjiplak merek yang lebih mahal keluaran FnHon, varian Gust.

Uniknya, Troy yang dijual mulai harga Rp 4 juta adalah salah satu varian yang laris manis di pasaran. Buktinya, stok di dua toko yang dikunjungi Baron hari itu kosong.

Element Troy menggunakan frame steel dengan ban berukuran 16 inci, terlihat lebih mahal dari harganya.

Ya setidaknya, orang mungkin saja keliru menyangkanya sebagai FnHon Gust, yang berbahan cromoly dan harga lebih mahal.

Salah satunya adalah Element Pikes berwarna emas dengan tiga speed.

Sepeda dengan banderol Rp 6 juta itu bentuknya pun meniru merek sepeda lipat handmade buatan London, Inggris, Brompton.

"Warnanya keren ya, emas. Tapi ini berat banget ya dibanding Brompton," kata salah satu rekan Baron yang kebetulan memakai Brompton.

Pertimbangan lain yang memberatkan adalah, pada segmen harga tersebut, Pikes hanya dilengkapi dengan tiga percepatan.

"Wah, yakin lo, nanti kalo mau nanjak bingung gak," ujar salah satu kawan lainnya.

Spesifikasinya pun menarik, dengan grupset sembilan speed, rem cakram hidrolik, dan pedal quick release-nya membuat sepeda ini terlihat mewah.

"Tapi ini kokpit-nya kerasa sempit ya," kata Baron yang memiliki tinggi badan sekitar 170 centimeter.

Kelemahan lainnya adalah soal harga. Ya, ternyata varian sembilan speed tersebut dijual di angka Rp 7 juta.

Meski memang ada pilihan lain untuk varian ini dengan tiga speed dan rem v-brake, seperti yang terlihat pada foto. 

4. Ecosmo Z10

Lagi-lagi, sepeda lipat yang satu ini adalah keluaran Element.

Ecosmo memiliki beberapa varian, antara lain Z9 yang menggunakan percepatan sembilan speed, dan juga Z10 dengan 10 percepatan.

Masing-masing dijual seharga Rp 4 juta dan Rp 6 juta.

Secara keseluruhan, Ecosmo Z10 terlihat lebih unggul, dibanding pilihan lain yang ada.

Dengan grupset Deore dari Shimano, dan berbekal ban 20 inci bermodel slick, membuat sensasi sepeda lipat ini bak sepeda balap.

"Iya, ini enteng banget ya, ngacir," kata Oka, salah satu penikmat sepeda yang biasa memakai sepeda hybrid.

Bentuk sepeda Ecosmo ini juga serupa dengan varian Norris keluaran pabrikan Pasific. Harganya pun berada di rentang yang sama. 

Meski sejumlah model menjiplak model dari merek lain yang sudah ada sebelumnya, namun hal itu tetap menjadikan produksi lokal ini sebagai opsi menarik.

Nicks adalah salah satunya. Sepeda lipat yang ringkas dengan ban 20 inci dibanderol seharga Rp 4,5 juta.

"Gue suka modelnya sih nih, warnanya juga," kata Baron merujuk pada sepeda Nicks hitam doff yang baru saja dicobanya.

Sepeda tersebut sebenarnya ditawarkan pula dalam opsi ukuran ban 22 inci. Pilihan ini tergantung preferensi pembeli tentu saja.

Bentuk sepeda ini mirip dengan Broadwalk keluaran Dahon dan juga varian dari FnHon.

6. Dahon

Oh iya, Dahon -merek sepeda lipat Amerika Serikat yang kini membuka pabrik di Kendal, Jawa Tengah pun sebenarnya bisa menjadi pilihan, andai saja harganya ada di bawah Rp 6 juta.

"Dahon bagus-bagus, tapi harganya lebih tinggi. Dan, katanya untuk spesifikasinya enggak beda jauh dengan yang lain," cetus Baron.

Usai mencoba sepeda-sepeda itu bergantian, dan keluar masuk toko karena bingung memilih, Baron akhirnya menjatuhkan pilihan pada Nicks.

"Gue suka bentuk dan warnanya. Sebenernya Ecosmo enak sih, tapi gue gak suka model dan warnanya," cetus Baron.

Meski sudah memilih Nicks, tapi Baron masih sempat mencoba Pikes emas yang sejak awal dia taksir.

"Ini warna emasnya keren banget sih. Tapi tiga speed gak papa ya?" cetus dia lagi.

"Ah bingung deh, udah ini aja deh," kata Baron menunjuk Nicks hitam doff yang ada di depannya.

Ternyata betul, memadankan selera terhadap bentuk dan warna, dana, serta spesifikasi dan kebutuhan bersepeda menjadi pertimbangan yang tak jarang sangat membingungkan sebelum menjatuhkan pilihan. Ya kan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/12/105539920/sepeda-lipat-harga-di-bawah-rp-6-juta-bingung-pilihnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke