Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebelum Mulai Gowes di Kota, Baca 9 Tips Ini

KOMPAS.com— Banyaknya orang yang mulai melirik sepeda sebagai alat transportasi atau hobi baru membuat jalan dipenuhi para pesepeda baru. Hal ini seharusnya membuat Anda lebih waspada karena jalan-jalan utama di kota belum banyak yang memiliki jalur khusus pesepeda. 

Bersepeda di jalan raya rawan kecelakaan, terutama jika harus berada dalam satu jalur dengan kendaraan bermotor.

Berikut adalah sembilan tips gowes di jalan raya untuk pesepeda baru.

1. Baca aturan lokal

Setiap negara dan kota memiliki aturan berbeda tentang penggunaan helm, bel, lampu sepeda, dan berbagi jalan dengan kendaraan bermotor, jadi pelajari peraturan dan hukum setempat yang berlaku sebelum memulai perjalanan.

2. Jangan takut untuk mengambil jalur

Saat mengendarai sepeda di jalan raya, bersikaplah seperti sedang mengendarai mobil.

“Sehingga kamu lebih mudah diprediksi oleh pengguna jalan lain,” saran Sydney Sotelo, koordinator pendidikan orang dewasa untuk Asosiasi Pembalap Sepeda Area Washington.

Jangan berpindah jalur seenaknya, tetap perhatikan jarak aman dan memberikan tanda dengan tangan bila ingin berganti jalur. Itu termasuk berhenti di lampu merah dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Sotelo merekomendasikan untuk berada di jarak aman yang juga bisa dilihat oleh pengendara lain, sehingga mereka bisa memprediksi arah gerakmu.

3. Ingat ada pandemi dan jaga jarak

Saat bersepeda dalam kelompok, selalu gunakan masker atau bandana sebagai penutup wajah dan membawa pembersih tangan.

4. Wajib pakai helm dan pelindung diri

Entah itu helm baru, lama, atau pinjaman, jangan bersepeda tanpa memakai helm atau pelindung lutut dan siku jika ingin bersepeda di gunung.

Cek juga apakah helm yang kamu kenakan pas dengan menempatkan lebih dari dua jari secara horizontal.

“Di antara bagian atas alis dan tepi helm," kata Eliana Marcus-Tyler, koordinator program di San Francisco Bicycle Coalition.

Jika helm dapat dimasuki lebih dari dua jari, helm terlalu jauh ke belakang atau terlalu rendah hingga artinya itu tidak pas. 

5. Pergi bersama teman yang berpengalaman untuk membangun kepercayaan diri

Kamu dapat belajar banyak dari seseorang yang lebih berpengalaman dan melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi lalu lintas yang berbeda.

Setelah kamu mengikuti teman sebentar, cobalah beralih posisi. Sotelo merekomendasikan  pesepda yang kurang berpengalaman di depan sehingga mereka memimpin.

"Orang di belakang dapat mudah pindah jalur untuk mencegah pengendara datang di belakang, sekaligus untuk melindungi pengendara yang kurang berpengalaman, sehingga mereka tidak perlu terlalu khawatir tentang lalu lintas di belakang mereka," kata Sotelo.

6. Periksa perlengkapan sepeda

Periksa dengan teliti untuk memastikan setiap bagian dari sepeda berfungsi dengan baik.

Temukan masalah kecil sebelum menjadi masalah besar yang membuat sepedamu mogok di jalan. Sotelo merekomendasikan metode Pemeriksaan Cepat ABC:

- Udara (Air): Periksa apakah ban sepeda memiliki cukup udara dengan cara meremasnya. Roda harus terasa sekeras bagian belakang jempol. “Memiliki ban yang melekat pada jalan dengan benar akan menghilangkan ketegangan saat mengayuh,” kata Sotelo.

- Rem (Break): Pastikan bantalan rem belum aus hingga 1/8 inci. Jika tuas rem tangan masuk sepenuhnya ke pegangan saat ditekan, mereka harus dikencangkan.

- Rantai (Chain): Rantai seharusnya tidak berkarat atau bebas dari tanah puing. Bersihkan sepeda setelah perjalanan berlumpur atau terkena air hujan.

- Rilis Cepat: Pastikan semua tuas atau di tengah roda tertutup dan terkunci.

- Periksa: Pastikan sepeda tidak berderak dan dalam kondisi baik.

7. Kunci sepeda 

Jangan lupa untuk mengunci sepeda jika harus meninggalkannya di luar. Untuk mencegah agar sepeda tidak dicuri, pilih apa yang benda yang akan kamu kaitkan dengan sepedamu.

8. Praktekkan keterampilan dan manuver menghindari bahaya

Kamu dapat melatih keterampilan dengan menonton bagaimana pengendara sepeda yang lebih berpengalaman melakukannya di jalan raya.

League of American Bicyclists memiliki video tentang cara memposisikan diri di persimpangan, pensinyalan, dan cara ideal untuk memulai dan berhenti.

Berlatih di jalan yang lebih tenang dan berlatih rute ketika kondisi jalan tidak terlalu sibuk. Di area bebas kendaraan, cobalah berlatih melepaskan tangan dari bilah pegangan, sehingga kamu merasa lebih nyaman saat akan memberikan signal atau saat akan membetulkan posisi masker.

Hindari berada di sisi tempat pintu mobil dibuka, bahkan ketika berada di jalur sepeda, karena kamu bisa tertabrak oleh penumpang mobil yang membuka pintu.

"Kami selalu menyarankan agar pesepeda memberi jarak sekitar lima kaki atau 1,5 meter dari mobil yang diparkir," kata Marcus-Tyler.

9. Tak perlu bersepeda bolak-balik

“Hanya karena pengendara sepeda memiliki hak untuk berkendara di jalan tidak berarti kamu harus selalu melakukannya," kata Sotelo.

"Jika kamu merasa merasa tidak nyaman (atau kelelahan), kamu bisa turun dari sepeda dan menjadi pejalan kaki,” ujarnya.

Kita juga dapat menggabungkan sepeda dengan bentuk transportasi lain seperti kereta atau bus. Hal ini terutama jika kita memakai sepeda lipat karena transportasi umum biasanya selalu penuh.

Cobalah untuk bersenang-senang dengannya. Pikirkan semua kerepotan yang harus dialami saat kita membawa mobil atau naik transportasi umum.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/20/100000820/sebelum-mulai-gowes-di-kota-baca-9-tips-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke