KOMPAS.com - Perusahaan pakaian olahraga asal AS, The North Face, memutuskan untuk tidak lagi beriklan di Facebook.
The North Face adalah label besar pertama yang memboikot pemasangan iklan di Facebook sehubungan dengan kesalahan penanganan platform media sosial itu terkait ujaran kebencian dan informasi yang keliru.
Langkah ini menginspirasi label lain untuk melakukan hal serupa.
Keputusan The North Face mengikuti gerakan kelompok hak sipil, termasuk NAACP dan Anti-Defamation League, disebut "#StopHateForProfit."
Kelompok tersebut menuntut label untuk menarik iklan mereka di Facebook pada bulan Juli.
"Jelas bahwa Facebook dan CEO-nya, Mark Zuckerberg, tidak sekadar lalai, tetapi pada kenyataannya berpuas diri dalam penyebaran informasi yang salah, terlepas dari kerusakan permanen pada demokrasi kita."
Demikian kata NAACP dalam sebuah pernyataan.
Pada 19 Juni lalu (Juneteenth), The North Face me-retweet pernyataan NAACP dengan tulisan "We are in. We Out."
Tindakan North Face dapat membuka jalan bagi sejumlah perusahaan untuk meninggalkan Facebook sementara waktu, demi menunjukkan solidaritas mereka bersama pembela keadilan rasial yang frustrasi dengan media sosial tersebut.
Selama berminggu-minggu, Facebook telah menerima serangan balasan karena penanganan pidato kontroversial Presiden AS Donald Trump dapat memicu aksi kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas.
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/21/133049320/the-north-face-tarik-iklan-dari-facebook-sebagai-bentuk-protes
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan